Facebook Imbau Pengguna Remaja Rehat Sejenak dari Media Sosial

Facebook memberikan masukan kepada remaja agar mengambil jeda dari media sosial jika merasa sedih atau stres karena menggunakannya.

oleh Andina Librianty diperbarui 21 Mei 2018, 09:30 WIB
Ilustrasi media sosial (Foto: Facebook)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook memberikan masukan kepada pengguna remaja agar mengambil jeda dari media sosial jika merasa sedih atau stres karena menggunakannya.

Masukan Facebook ini merupakan bagian dari situs web Youth Portal atau Portal Pemuda, yang berisi masukan tentang bagaima remaja seharusnya menggunakan media sosial.

Dilansir Telegraph, Senin (21/5/2018), Youth Portal didesain untuk mengajari anak-anak muda tentang cara aman menggunakan media sosial, melalui masukan seperti harus berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara atau mengunggah sesuatu.

Facebook pun menganjurkan pengguna remaja untuk rehat sejenak dari media sosial jika meresa sedih atau stres karena menggunakan layanan internet.

"Jika ada seseorang yang membuat Anda merasa tidak enak terhadap diri Anda sendiri, atau apabila penggunaan Facebook menyebabkan Anda merasa sedih atau stres, ceritakan kepada orang terdekat Anda. Tidak ada salahnya untuk berhenti sejenak dari media sosial," tulis Facebook.

Selain itu, Facebook juga mengimbau pengguna muda untuk selalu melaporkan jika melihat konten mengganggu dan kasar.

"Apa pun yang membuat Anda tidak nyaman, beritahu seseorang. Segera laporkan melalui berbagai fitur di aplikasi untuk membantu membuat pengalaman semua orang, termasuk Anda sendiri, menjadi lebih baik," demikian salah satu masukan dari Facebook.

Kehadiran Youth Portal sendiri kian memperkuat upaya CEO Facebook, Mark Zuckerberg, untuk mendorong lebih banyak interaksi sosial yang berarti di layanannya.

Menurut Zuckerberg, pengguna Facebook yang saling berinteraksi mendapatkan nilai dari layanan tersebut, ketimbangkan orang-orang pasif.

 


Aplikasi Messenger Kids

Facebook Messenger Kids. (Foto: Facebook)

Kehadiran Youth Portal ini dinilai tidak sejalan dengan upaya Facebook, yang justru tampaknya berusaha membuat lebih banyak anak muda mengakses layanannya.

Misalnya saja, kehadiran aplikasi Messenger Kids yang ditujukan untuk anak-anak berusia di bawah 13 tahun.

Facebook dan sejumlah media sosial lain dinilai telah gagal melindungi anak-anak. Sebelumnya, YouTube juga dituding telah melanggar regulasi perlindungan anak-anak karena mengumpulkan data pribadi dan menargetkan pengguna di bawah usia 13 tahun dengan iklan.

Secretary of State for Health and Social Care Inggris, Jeremy Hunt, merupakan salah satu yang mengkritik perusahaan-perusahaan media sosial karena dinilai telah gagal melindung anak-anak. Ia menginginkan aplikasi memiliki batasan waktu untuk pengguna anak-anak.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya