Cegah Perkawinan Sedarah, Kebun Binatang Bandung dan Solo Tukar Satwa

Pertukaran satwa antar lembaga konservasi ini bertujuan mencegah terjadinya perkawinan sedarah atau inbreeding di antara satwa.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 19 Mei 2018, 05:00 WIB
Petugas Kebun Binatang Bandung sedang memberikan makan rusa timorensis.

Liputan6.com, Bandung Kebun Binatang Bandung dan Kebun Binatang Solo menjajaki kerjasama berupa tukar menukar satwa. Pertukaran satwa antar lembaga konservasi ini bertujuan mencegah terjadinya perkawinan sedarah atau inbreeding di antara satwa.

Dalam pertukaran satwa itu, Kebun Binatang Bandung mengirimkan tiga ekor rusa timorensis (unicolor) jantan ke Kebun Binatang Solo. Rusa tersebut sudah dikandangkan dan rencananya akan tiba di Solo, besok pagi.

"Karena kita punya banyak rusa timorensis dan mereka juga punya banyak jadi kita tukar saja. Biar genetiknya nanti lebih bagus," kata Marketing Komunikasi Kebun Binatang Bandung Sulhan Safii di Bandung, Jumat, 18 Mei 2018.

Sulhan menjelaskan, program tukar-menukar satwa ini sudah diatur dalam Undang-Undang. Selaku lembaga konservasi, dalam satu tahun wajib melakukannya. Sebab, lanjut dia, apabila satwa dikawinkan satu darah maka akan menganggu ekosistemnya.

"Kalau kawin sedarah nanti akan kecil turunannya. Rasio seksnya juga harus diukur biar imbang," jelasnya.

Dari pertukaran tersebut, Kebun Binatang Bandung akan mendapatkan satu ekor jantan dan dua ekor betina rusa timorensis. Selain itu, pihak Kebun Binatang Bandung pun menghibahkan satu ekor beruang madu betina.

"Kalau beruang madu itu memang kita hibahkan. Karena kalau di sini beruang madu banyak, bisa sampai enam ekor saat melahirkan," ujarnya.


Pertukaran Sesuai Prosedur

Petugas memasukkan rusa timorensis ke dalam kandang persiapan.

Sulhan juga menuturkan, pertukaran satwa satwa milik negara tersebut sudah melalui prosedur, diawali dengan penandatanganan kerjasama dengan kedua belah pihak sejak setahun lalu.

Lalu, satwa yang ditukar dengan Kebun Binatang Solo tersebut, akan diangkut menggunakan truk. Sebelumnya, kesehatan para satwa dicek dan diberikan kandang yang nyaman selama di perjalanan.

"Begitu tiba di sana akan ada proses karantina selama 14 hari. Mereka juga sudah kirim dokter ke sini dan kita juga kirim orang ke sana untuk memeriksa kesehatan satwa," jelasnya.

Perjalanan pengiriman satwa itu diperkirkan akan menempuh waktu 11 jam. Satwa tersebut dikawal oleh satu keeper, satu paramedis, dan satu head keeper. Setiap empat jam sekali kondisi satwa akan dicek.

Sebelum proses tukar menukar ini, populasi rusa timor di Kebun Binatang Bandung berjumlah 15 ekor, tujuh ekor di antaranya merupakan jantan. Pertukaran satwa ini bukan yang pertama dilakukan Kebun Binatang Bandung dengan lembaga lain.

"Sekitar dua bulan lalu kita bertukar dengan Kebun Binatang Safari dengan mengirimkan koak biru dan kita mendapatkan jalak putih," kata Sulfan.

Ia menjelaskan, sebagai anggota Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI), lumrah untuk melakukan tukar menukar satwa. "Sesama anggota PKBSI kalau ketemu suka bertanya satwa apa yang surplus. Nanti ditukar dalam perjanjian resmi," jelasnya.

Sementara Kurator Kebun Binatang Bandung Panji Ahmad Fauzan menuturkan, ketiga satwa yang ditukar masih produktif. "Di sini masih ada empat ekor jantan dengan perkiraan usia 6-7 tahun. Rusa yang ditukar juga masih produktif," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya