Partai Berkarya: Aparat Jangan Tunggu UU Tumpas Terorisme

Partai Berkarya mengecam keras aksi terorisme di berbagai tempat di Indonesia.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 18 Mei 2018, 22:15 WIB
Sekjen Partai berkarya, Priyo Budi Santoso, bersama kader partai

Liputan6.com, Jakarta - Partai Berkarya mengecam keras aksi terorisme di berbagai tempat di Indonesia. Serangan yang mengarah kepada pihak keamanan menunjukkan teroris makin melecehkan penegak hukum.

"Pemerintah harus segera kendalikan keadaan, sebab jika tidak ditindak tegas akan memberi pengaruh pada stabilitas keamanan, ekonomi dan politik," tegas Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso, Jakarta, Jumat (18/5/2018).

Menurut politikus asal Jawa Timur itu, untuk penumpasan teroris, aparat tidak perlu harus menunggu UU Teroris. Cukup dengan payung hukum yang ada para penegak hukum sudah dapat bertindak tegas. 

"Jangan hanya urusan karena hak asasi seorang teroris lantas mengorbankan hak asasi rakyat banyak. Pelanggar hukum harus ditindak tegas," katanya.

Partai Berkaryajuga mendesak, pemerintah menata ulang sistem pencegahan dini yang melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak di lini bawah untuk pencegahan diri. Sistim pelaporan warga di setiap RT/Desa perlu dihidupkan, termasuk mendeteksi mulai dari pembuatan KTP. 

"Kami dan seluruh rakyat tentu berharap Polisi, BIN, BNPT dan dibantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas dapat lebih proaktif mengatasi jaringan teroris," tegas Priyo.


Lakukan Litsus

Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Tommy Soeharto (tengah) mendapatkan nomor 7 sebagai peserta pemilu 2019 saat pengundian nomor urut parpol di kantor KPU, Jakarta, Minggu (19/2). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Partai Berkarya juga mengusulkan menghadapi kondisi bangsa yang lebih terbuka dengan adanya globalisasi, pemerintah bisa melakukan Litsus guna mengidentifikasi bersih atau tidaknya seseorang yang dicurigai masuk jaringan teroris.

"Sekarang kita tidak bisa memetakan, siapa kawan atau lawan seperti isteri bom bunuh diri di Surabaya ternyata pegawai Depag Jatim. kata dia.

Sementara itu, Ketua Generasi Muda Berkarya (GMB) Raden Andreas Nandiwardhana mengatakan, pihaknya mengutuk aksi teror yang telah merenggut korban jiwa dan belasan orang luka-luka.

"Kami sangat mengutuk keras kepada para pelaku teror BOM Surabaya. Kepada  para korban yang meninggal semoga almarhum diterima disisinya, dan untuk para korban yang selamat atau luka-luka semoga lekas diberi kesembuhan, dan untuk para keluarga korban semoga diberi ketabahan,” ujar Andeas, Jumat.

Untuk itu, pihaknya mendesak kepada kepolisian agar segera mengusut tuntas siapa dalang dibalik peristiwa yang dinilai sangat sadis itu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya