Liputan6.com, Cape Canaveral - Falcon versi 9 terbaru milik SpaceX telah berhasil diluncurkan untuk pertama kalinya pada Jumat 11 Mei 2018, pukul 16.14 waktu setempat.
Teknologi yang dibuat untuk peluncuran misi berawak ke orbit pada masa depan nanti, diluncurkan untuk pertama kalinya oleh SpaceX dari Kennedy Space Center, Cape Canaveral, Florida, dengan membawa satelit komunikasi milik Bangladesh. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia (18/5/2018).
Baca Juga
Advertisement
Falcon 9 memiliki roket pendorong edisi Blok-5 yang dilengkapi dengan sekitar 100 pembaharuan untuk tenaga yang lebih besar, lebih menjamin keselamatan, dan kemampuan untuk penggunaan berulang-kali dibandingkan dengan versi Blok-4 pendahulunya.
Beberapa menit kemudian roket pendorong utama Blok-5 terbang kembali ke Bumi dan mendarat dengan aman dalam kapal tidak berawak di Samudra Pasifik.
Roket pendorong Blok-5 yang dapat digunakan kembali dirancang untuk penggunaan ulang setidaknya sebanyak 10 kali dengan perbaikan minimum di antara penerbangannya. Hal itu, menurut SpaceX, memungkinkan peluncuran yang lebih sering dengan biaya yang lebih rendah.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Roket Murah Nan Berkualitas
Fitur penggunaan roket untuk berkali-kali menjadi inti dari model bisnis SpaceX yang menekankan biaya murah nan berkualitas bagi perjalanan antariksa.
Kemampuan untuk penggunaan ulang roket adalah prinsip pokok dan tujuan yang lebih luas dari pemilik SpaceX dan wirausaha miliarder Elon Musk: membuat perjalanan ke antariksa sesuatu yang biasa dan pada akhirnya mengirimkan manusia ke Planet Mars.
Di sisi lain, misi terbaru itu terjadi satu hari setelah hitung mundur peluncuran semula dihentikan satu menit sebelum waktu peluncuran roket karena adanya masalah teknis yang terdeteksi lewat komputer yang terpasang pada roket.
Kendati demikian, upaya kedua yang dilakukan hari oleh SpaceX, yang sebelumnya bernama Space Exploration Technologies, juga berjalan tanpa hambatan.
Advertisement