Kirim Motor Saat Mudik BBM Wajib Kosong, Kenapa?

Semua bahan cair yang berpotensi mudah terbakar memang tak boleh dibawa, bensin, atau gas.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 19 Mei 2018, 14:06 WIB
Sejumlah sepeda motor yang siap dikirim melalui kereta api di Stasiun Senen, Jakarta, Jumat (16/6). Jelang lebaran, masyarakat mulai ramai mengirim sepeda motor ke kampung halaman. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menggunakan sepeda motor di kampung halaman ketika mudik bisa saja dilakukan, yaitu dengan cara mengirimnya menggunakan jasa pengiriman ekspedisi.

Akan tetapi satu yang wajib diperhatikan adalah tangki bahan bakar sepeda motor harus kosong atau minimal hanya sedikit saja. Hal ini diungkapkan langsung pegawai operasional jasa ekspedisi PT Benny Putra, Gito.

“Semua bahan cair yang berpotensi mudah terbakar memang tak boleh dibawa, bensin, atau gas. Kami ikut regulasi dari PT KAI,” ucap Gito saat ditemui Liputan6.com, di jalan Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Jumat (18/5/2018).

Gito menyatakan, anjuran ini bukan tanpa dasar. Sebab, ada beberapa kasus yang mengalami kebakaran.

 “Kalau kebakarannya cuma motor itu sendiri tidak masalah, tapi karena di dalam kereta kan berdempatan dengan motor lain. Selain itu gerbongnya juga serangkaian dengan gerbong penumpang, jadi bahaya,” ucap Gito.

Namun Gito tak menampik ada saja konsumen nekat ingin sepeda motor yang hendak dikirim masih memiliki bahan bakar.

“Bahkan mereka ngiranya bahan bakar itu diambil untuk kita. Padahal tidak seperti itu, memang sudah aturannya,” tutupnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Cara Kirim Sepeda Motor Pakai Jasa Ekespedisi

Pekerja menaikkan sepeda motor yang akan dikirim di Stasiun Senen, Jakarta, Jumat (16/6). Jelang lebaran, masyarakat mulai ramai mengirim sepeda motor ke kampung halaman. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Salah satu jasa ekspedisi yang menyediakan pengiriman sepeda motor yaitu PT Benny Putra yang berlokasi di Jalan Stasiun Senen, Jakarta Pusat.

Menurut salah satu pegawai jasa ekspedisi PT Benny Putra, Septi,  untuk mengirimkan sepeda motor tentu saja ada syaratnya. 

"STNK asli, dan fotokopi BPKB, serta fotokopi KTP. Kalau tidak ada STNK boleh fotokopinya, kalau tidak ya BPKB fotokopi gapapa yang penting ada surat-surat kepemilikan motor," ungkap Septi kepada Liputan6.com.

Septi juga menyatakan, pengirim juga menyertakan dengan kunci kontak. Hal ini berlaku jika penerima sepeda motor adalah orang lain yang sudah ditunjuk.

Sebaliknya, jika si penerima adalah sang pengirim itu sendiri maka tidak menyertakan kunci kontak tak masalah.

Selain itu, tangki bahan bakar pada sepeda motor diwajibkan kosong dengan cara dikuras seluruh. Hal ini untuk mengurangi resiko penyebab kebakar.

Sebelum melakukan pengiriman, maka syarat yang dilakukan ada melakukan pengecekan fisik sepeda motor. Hal ini tentu saja agar tidak ada kesalahpahaman jika terjadi kerusakan saat pengiriman.

"Tidak apa-apa difotoin supaya jadi bukti kalau dari berangkat kondisi motornya seperti itu. Kami juga akan kembali cek bersama saat packing," tuturnya.

"Nah, jika penerima motor orang lain maka kasih nomor teleponnya yang jelas dan benar. Kalau bisa lampirkan fotokopi si penerima supaya tidak asal-asalan siapa yang ambil nanti," tutupnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya