Liputan6.com, Jakarta Ramadan terbaik diisi dengan amal ibadah. Seperti membaca dan mempelajari Alquran. Seperti halnya kaum muslim dengan pancaindra lengkap, penyandang tunanetra di Medan juga menjalani masa Ramadan dengan khusyuk.
Ibadah tadarus ini diikuti puluhan anggota Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Medan di kantor Pertuni Sumut, Jalan Sampul, Medan, Kamis (16/5).
Advertisement
"Ibadah ini kita lakukan setiap Kamis mulai pukul 09.00 Wib. Satu hari kita selesaikan 1 juz. Selain itu, ada juga tausiyah yang dilaksanakan setiap Minggu sore menjelang buka puasa bersama," kata Khairul Batubara, Ketua DPD Pertuni Sumut.
Meski memiliki kekurangan fisik, para penyandang tunanetra tampak bersemangat membaca ayat demi ayat. Namun ada pula yang baru belajar mengeja huruf demi huruf sambil meraba huruf Alquran braille.
Mereka membaca Alquran serta saling menyimak dan mengoreksi bacaan rekannya. Huruf-huruf hijaiyah dalam huruf braille itu mereka raba untuk ditransformasikan menjadi lantunan ayat-ayat suci.
Khairul memaparkan, kegiatan Pertuni di bulan Ramadan ini didukung berbagai pihak yang peduli pada mereka. Penyandang tunanetra yang ikut dalam kegiatan ini bahkan mendapatkan uang transportasi sebesar Rp 20.000 per orang.
"Hari ini sekitar 50 penyandang tunanetra yang hadir. Biasanya kadang bisa hingga 80 orang lebih yang datang. Mungkin hari ini karena hujan, makanya tidak terlalu banyak yang hadir," sebut Khairul. [noe]
Sumber: Merdeka
Reporter: Yan Muhardiansyah