Liputan6.com, Paris - Ajang paling bergengsi di dunia perfilman, Festival film internasional kembali dihelat di Cannes, Prancis. Kali ini gelaran tersebut diberi tajuk 71st Festival International Du Film De Cannes.
Aktris asal Australia, Cate Blanchett yang terpilih sebagai juri utama Festival Film Cannes kali ini.
Advertisement
Festival Cannes yang dihelat mulai 8 sampai 19 Mei 2018 ini, dibuka oleh film bergenre psychological thriller buatan Asghar Farhadi, Everybody Knows. Film ini menjadi film berbahasa Spanyol kedua yang membuka Festival Film Cannes, setelah sebelumnya film Bad Education besutan Pedro Almodóvar mengawali ajang ini di tahun 2004 lalu.
Meski pada tahun ini tidak ada film Indonesia yang diputar, terdapat beberapa produser film Indonesia yang datang untuk menjalin relasi dan mencari peluang kerja sama. Konjen RI Marseille, Asianto secara khusus menyambut dan menemui produser-produser film Indonesia yang datang ke festival tersebut, untuk membahas betapa pentingnya pastisipasi film Indonesia dalam ajang seperti Festival film Cannes.
"Film bisa dijadikan sebagai sarana untuk mempromosikan Indonesia kepada masyarakat dunia, terlebih masyarakat Eropa. Lewat film, masyarakat Eropa dan dunia bisa melihat potensi yang dimiliki Indonesia sebagai objek yang menarik untuk dijadikan latar pembuatan film, ujar Konjen Asianto seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Minggu (20/5/2018).
"Bukan hanya itu, potensi serta kemampuan yang dimiliki oleh sineas-sineas Indonesia juga bisa dilihat oleh sineas-sineas dunia yang hadir dalam festival tersebut," imbuh Konjen Asianto.
Saksikan juga video berikut ini:
Bekerja Sama
Konjen Asianto juga mengajak produser-produser film Indonesia untuk mau bekerja sama dengan produser-produser film yang ada di Prancis, khususnya Perancis bagian Selatan.
Dengan adanya kerja sama tersebut, para produser film bisa menawarkan keindahan panorama Indonesia sebagai latar tempat pembuatan film, serta memasarkan film-film buatan anak bangsa untuk ditayangkan di Prancis. Mereka juga dapat menjalin kerja sama untuk mencari pembiayaan dalam pembuatan film mereka.
Gagasan kerja sama tersebut didukung dengan munculnya ide untuk mengadakan screening film Indonesia di Marseille.
Konjen Asianto meyambut baik adanya ide tersebut dan menunggu langkah konkret dari para produser film Indonesia. Jika hal ini dapat terwujud, tentu dapat mendongkrak industri perfilman dan pariwisata Indonesia.
Untuk itu, dukungan dari pemerintah sangat diharapkan agar sineas Indonesia dapat berpartisipasi dalam Festival Film Cannes.
Ini merupakan ajang yang bagus untuk mempromosikan, serta memperluas jaringan kerja sama dalam bidang industri film. KJRI Marseille siap dan bersedia membantu perusahaan film nasional maupun swasta untuk berpartisipasi dalam Festival Film Cannes tahun mendatang.
Advertisement