Liputan6.com, Havana - Para pejabat Kuba mengatakan, mereka telah menemukan salah satu dari dua black box atau kotak hitam milik pesawat yang jatuh di dekat Bandara Internasional Jose Marti di Havana, Kuba pada Jumat, 18 Mei 2018 pukul 12.08 waktu setempat.
Dikutip dari BBC, Minggu (20/5/2018), benda tersebut ditemukan dalam kondisi baik.
Advertisement
Menteri Transportasi Kuba, Adel Yzquierdo, mengatakan, dia berharap perangkat kotak hitam kedua akan segera ditemukan. Dia lalu merevisi jumlah korban tewas resmi mencapai 110 orang, termasuk 11 orang asing.
Tiga wanita selamat dari kecelakaan itu, tetapi berada dalam kondisi kritis dengan luka bakar serius.
Menurut surat kabar Partai Komunis Kuba, Granma, korban berusia antara 18 hingga 25 tahun, seorang lainnya berusia tiga puluhan dan yang ketiga berusia 39 tahun.
Insiden ini adalah bencana udara terburuk Kuba dalam beberapa dekade. Negara tersebut menerapkan dua hari berkabung nasional mulai Sabtu, 19 Mei.
Para pejabat mengatakan para penyelidik sedang menyisir puing-puing pesawat -- Boeing 737 yang hampir berusia 40 tahun, di lapangan di mana pesawat itu jatuh sekitar 20 km arah selatan ibu kota Kuba.
Kotak hitam itu menyimpan data dan informasi penerbangan utama, dan setelah dipulihkan akan mengungkap apa yang terjadi pada pesawat.
Yzquierdo memaparkan bahwa 110 orang yang tewas termasuk 99 orang Kuba, enam awak dari Meksiko, dua wisatawan dari Argentina, satu dari Meksiko, dan dua penumpang dari Sahara Barat.
Pasangan Argentina diidentifikasi sebagai Dora Beatriz Cifuentes dan Oscar Hugo Almaras, keduanya berusia enam puluhan. Beberapa kerabat korban telah melakukan perjalanan ke Havana untuk membantu mengidentifikasi jenazahnya.
Kerabat korban yang datang dari Holguín -- tujuan pesawat celaka itu -- dan bagian timur Kuba lainnya harus melakukan perjalanan sejauh 700 kilometer dengan bus, dikawal oleh Polisi Revolusioner Nasional. Demikian kantor berita EFE melaporkan.
Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel, telah mengunjungi kamar mayat tempat para korban diidentifikasi.
Sejauh ini otoritas setempat tak berencana merilis daftar lengkap korban sampai semua keluarga diberi tahu.
Saksikan juga video berikut ini:
Keterangan Saksi Mata
Boeing 737-201 itu jatuh pukul 12.08 pada Jumat 18 Mei 2018, tak lama setelah lepas landas dari Havana pada penerbangan dalam negeri ke Holguín.
Masih terlalu dini untuk mengatakan penyebab kecelakaan, tetapi para saksi mata di lapangan menggambarkan, melihat jet itu terbakar sebelum menabrak lapangan yang berada dekat dengan area hutan dekat bandara.
"Saya melihatnya lepas landas," kata pekerja supermarket Jose Luis kepada kantor berita AFP. "Tiba-tiba, pesawat berbelok, dan terbang menurun. Kami semua takjub."
"Kami mendengar ledakan dan kemudian melihat gumpalan besar asap membubung di angkasa," tutur Gilberto Menendez yang bekerja di sebuah restoran dekat lokasi kecelakaan.
Departemen Transportasi Meksiko mengatakan di situs webnya bahwa "selama take-off pesawat tampaknya mengalami masalah dan menghantam tanah."
Sementara pihak Boeing mengatakan pihaknya siap mengirim tim teknis ke Kuba, "sebagaimana diizinkan menurut undang-undang AS dan pada arahan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS dan pihak berwenang Kuba".
Advertisement