Liputan6.com, New York - Hidup sebagai keturunan penyandang gelar miliarder pertama di dunia, John D. Rockefeller, ternyata tak membuat Ariana Rockefeller angkuh dalam menggunakan uang. Sebaliknya, Ariana mengaku keluarganya selalu mengajarkan tentang berbagi dan nilai dari sebuah kerja keras.
Bahkan melansir laman CNBC, Minggu (20/5/2018), sejak kecil, anggota klan Rockefeller ini mengaku harus mencatat seluruh rekaman finansialnya. Mulai dari berapa uang yang ia dapatkan, bagaimana ia menggunakannya dan di mana.
Baca Juga
Advertisement
"Pesannya adalah, satu dolar ya satu dolar tetap harus dihargai, dan agar kami terus bekerja keras, agar tentu saja menikmati hidup dan jangan lupa berbagi," tutur Ariana.
Sang kakek, David Rockefeller merupakan seorang bankir legendaris di Amerika Serikat yang meninggal pada 2017. Faktanya, sang kakek bahkan telah menyumbang lebih dari USD 2 miliar sepanjang hidupnya dalam berbagai program.
Pekan lalu, koleksi pribadi David dan Peggy Rockefeller akan dijual di rumah lelang Christie's di New York.
"Ada waktunya untuk kehidupan pribadi, dan ada waktunya untuk maju ke depan. Itulah visi kakek dan nenek saya," terang Ariana.
Rumah lelang tersebut memprediksi koleksi Rockefeller dapat bernilai hingga USD 500 juta. Mengingat, sebelumnnya koleksinya bahkan menembus lebih dari USD 765 juta, termasuk lukisan Picasso senilai USD 115 juta yang semua hasilnya akan disumbangkan.
Koleksi yang akan dilelang termasuk artefak pribadi milik keluarga seperti keranjang piknik, lukisan, dan banyak lagi. Ariana mengaku sangat senang bahwa masyarakat mencintai koleksi tersebut seperti bagaimana sang kakek mencintainya.
"Dia benar-benar menjaga dan menyayangi seluruh koleksinya. Saya rasa, kakek memiliki selera yang luar biasa dan dia sangat menghargai hal-hal yang indah," tandasnya.