Terkena Percikan Lava Gunung Kilauea, Kaki Pria Ini Hancur

Erupsi Gunung Kilauea di Hawaii mengakibatkan satu orang cedera parah akibat terkena percikan lava.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 21 Mei 2018, 07:21 WIB
Lava pijar dari letusan Gunung Kilauea di Hawaii. (USGS/AP)

Liputan6.com, Hawaii - Cedera serius pertama dilaporkan terjadi akibat erupsi Gunung Kilauea di Hawaii. Pria yang terluka itu sedang duduk di balkon rumahnya ketika percikan lava mendarat di atas kakinya.

"Percikan lava mengenai tulang kering dan menghancurkan kakinya," kata seorang juru bicara wali kota setempat seperti dikutip dari BBC, Minggu (20/5/2018).

"Percikan lava itu jika ditimbang seberat kulkas," imbuh jubir tersebut.

Gunung berapi Kilauea di Big Island Hawaii meletus pada awal Mei, dan situasi di sana kian memburuk dan membahayakan penduduk.

Pada Sabtu 19 Mei, jalan utama pantai yang digunakan sebagai rute evakuasi utama bagi warga terancam terputus. Hal itu tentu dapat menghambat proses evakuasi.

Sementara itu, kemungkinan lava mengalir ke samudra berpotensi melepaskan gas beracun dalam sebuah gumpalan yang disebut laze.

"Ketika lava cair menyentuh air laut, reaksi kimia dapat menciptakan kondisi berkabut dan berbahaya yang bercampur dengan asam klorida dan partikel kecil dari kaca," jelas US Geological Survey (USGS).

"Bahkan terpapar sedikit saja dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata serta kesulitan bernapas," USGS memperingatkan.

Sejauh ini, beberapa aliran lava telah meningkat selama akhir pekan.

Observatorium Gunung Api Hawaii mengatakan bahwa tingkat letusan meningkat di daerah yang dikenal sebagai lower east rift zone, di mana empat celah telah menyatu.

Para ahli geologi memperingatkan bahwa perilaku aliran lava tetap tidak dapat diprediksi. Mereka mendesak warga untuk mematuhi semua peringatan dari Pertahanan Sipil Hawaii.

Di puncak Gunung Kilauea, ledakan besar terjadi Jumat 18 Mei sekitar tengah malam hingga Sabtu 19 Mei waktu setempat, mengakibatkan segumpal gas vulkanik tersembur sekitar 10.000 kaki atau 3 km ke udara.

Ribuan orang telah meninggalkan rumah mereka di beberapa wilayah pulau yang berada di sekitar Gunung Kilauea. Apalagi kebakaran semak juga terjadi di beberapa daerah.

Meskipun keamanan di beberapa daerah pemukiman sekitar memicu kekhawatiran untuk perjalanan udara setelah Gunung Kilauea erupsi, komunitas bisnis Hawaii telah menekankan bahwa banyak kegiatan wisata tetap beroperasi, seperti halnya bandara pulau itu.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:


Erupsi Sebelumnya

Seorang wanita melihat asap tebal yang berembus dari puncak gunung berapi Kilauea di Hawaii. 15 Mei 2018. Para wisatawan tetap santai dan justru menjadikan letusan gunung ini sebagai objek wisata. (MARIO TAMA/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/AFP)

Sebelumnya pada Kamis 17 Mei 2018 pagi, para pejabat Hawaii mengatakan sebuah letusan yang sangat hebat terjadi di puncak Gunung Kilauea. Erupsi itu membuat kepulan abu tersembur sejauh 9.000 meter ke udara.

"Kepulan abu akan menutupi wilayah sekitarnya," kata Badan Pertahanan Sipil Hawaii County seperti dikutip dari VOA News Indonesia, Jumat 18 Mei 2018.

Melihat kondisi itu, Badan Pertahanan Sipil Hawaii mendesak penduduk Big Island yang tinggal di kawasan terdampak letusan untuk mengungsi.

Letusan di puncak Gunung Kilauea itu terjadi setelah aktivitas vulkanik selama dua pekan yang memuntahkan lahar mengalir ke permukiman dan menghancurkan sedikitnya 31 rumah.

Para ilmuwan mengatakan letusan itu adalah yang paling kuat dalam beberapa hari belakangan, meski hanya berlangsung beberapa menit.

Pihak berwenang memperingatkan penduduk dan pesawat-pesawat untuk menghindari sebagian wilayah Big Island setelah Gunung Kilauea itu mengeluarkan abu tebal dan batu-batuan besar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya