3 Masalah Ini Bikin MU Gagal Bersaing dengan City

MU harus lakukan beberapa perbaikan agar bisa bersaing dengan Manchester City

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 21 Mei 2018, 06:48 WIB
Michael Carrick merayakan gol Marcus Rashford saat MU kalahkan Watford (Martin Rickett/PA via AP)

Liputan6.com, Jakarta Meski finish di urutan kedua dan mencapai final Piala FA, Manchester United (MU) memiliki musim yang buruk jika dengan standar tinggi mereka. Ini jauh berbeda dengan pencapaian rival mereka Manchester City.

Manchester City telah menembus penghalang 100 poin, dan menjadi klub pertama di Liga Inggris yang berhasil melakukannya. City juga mengumpulkan 106 gol yang menakjubkan, dan mengamankan gelar dengan 19 poin.

Ada beberapa masalah yang harus ditangani manajer MU Jose Mourinho untuk lebih serius menantang gelar di musim mendatang. Berikut ada tiga masalah yang harus segera diselesaikan Mourinho.


Dikalahkan Tim Kecil

Chris Smalling menambah keunggulan Manchester United lewat gol pada menit ke-45 saat melawan Newcastle United pada laga Premier League di Old Trafford, Manchester, (18/11/2017). MU menang 4-1 (Martin Rickett/PA via AP)

MU membanggakan rekor mengesankan melawan enam tim top. Namun, Mourinho telah berulang kali meratapi kekalahan dari beberapa tim yang baru dipromosikan dan terancam degradasi.

Kekalahan dari Huddersfield, Newcastle United, West Bromwich Albion, serta tersingkirnya Piala Liga di tangan Bristol City, karena MU gagal membuat penampilan yang mengesankan.

Pendekatannya biasa saja tanpa intensitas dalam permainan, adalah sesuatu yang akan ditangani manajer MU di musim panas.


Ubah Dinamika

Manajer Manchester United Jose Mourinho melihat pemainnya bertanding melawan Arsenal saat pertandingan Liga Inggris di stadion Old Trafford di Manchester (29/4). (AP Photo / Rui Vieira)

Manajer MU kerap mengkritik timnya sepanjang musim. Mourinho menuduh beberapa pemainnya tidak memenuhi tugas dan mengklaim bahwa "beberapa dari mereka tidak akan berhasil".

Romelu Lukaku dan Nemanja Matic selalu mendapat pujian. Sementara, Anthony Martial, Paul Pogba dan Luke Shaw telah mengalami banyak kritik.

Aspek lain yang harus ditangani manajer asal Portugal adalah permainan build-up. MU sering lambat dan teliti dalam permainan build-up, sehingga membutuhkan waktu lama untuk menciptakan peluang. Hal ini disebabkan kurangnya pemain bertahan dan tidak adanya kualitas di lini tengah.

Mourinho telah mengakui bahwa dia perlu "mengubah dinamika" tim selama pra-musim.


Pertahankan Pemain Bintang

David de Gea menyapa fans usai pertandingan melawan Sevilla di leg pertama babak 16 besar Liga Champions di stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Spanyol (21/2). MU bermain imbang 0-0 atas Sevilla. (AP Photo/Miguel Morenatti)

Beberapa bintang MU telah dikaitkan dengan kepindahan ke klub lain. David de Gea dan Paul Pogba, kabarnya sudah diincar Real Madrid dan PSG.

David de Gea baru-baru ini memenangkan penghargaan Sir Matt Busby dan bisa dibilang kiper terbaik di dunia. Jadi, sebenarnya kehilangan de Gea akan menjadi bencana. The Red Devils sukses menjaga clean sheet musim ini, sebagian besar karena kiper asal Spanyol ini.

Pogba, di sisi lain, adalah salah satu gelandang terbaik di dunia. Namun, ia kerap diganggu inkonsistensi dan cedera.

Pogba lebih suka bermain di lini tengah 4-3-3 dibandingkan dengan yang disukai Mourinho 4-2-3-1.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya