Liputan6.com, Semarang Ngabuburit biasanya diisi sekadar jalan-jalan atau hal-hal lain yang merujuk pada ritual. Di Semarang, dengan berbekal uang Rp 50 ribu, ngabuburit dijadikan sarana memanjakan mata dengan memandang gadis-gadis seksi.
Batal? Tunggu dulu.
Memanjakan mata yang dimaksud adalah dengan hunting photo. Bertajuk Photo Hunt Charity, acara diprakarsai Grand Edge Hotel. Menggandeng fotografer model top Semarang, Bambang Ruji Satya Dharma atau Bambang RSD, acara berlangsung sangat meriah.
Menurut kepala humas panitia Emanuelle Natasha, acara ini digelar untuk menunjukkan bahwa dunia modeling bukan hanya dunia glamour saja. Ada kehidupan filantrofis dan religius juga. Terutama di bulan ramadan.
Baca Juga
Advertisement
"Pendaftaran minimal Rp 50 ribu. Nanti dana yang terkumpul akan kita salurkan kepada operasional Rumah Singgah Peduli. Ini adalah sebuah rumah singgah yang diberikan secara gratis kepada para pasien kanker di Kota Semarang," kata Natasha kepada Liputan6.com, Minggu (20/5/2018).
Kegiatan ini dilatarbelakangi meningkatnya jumlah penderita kanker setiap tahunnya. Mayoritas penderita kanker yang tinggal di rumah singgah itu berasal dari warga miskin.
Bambang RSD yang memang dikenal sebagai photographer spesialis model menuturkan bahwa para peserta tak harus berbekal kamera bagus. Apapun kamera yang dipergunakan, akan diberikan tips dan trik agar hasilnya maksimal.
"Memotret model selain butuh kejelian menentukan angle, juga butuh feeling mengangkat perspektif dari titik mana model itu terlihat paling keren. Jadi penguasaan anatomi tubuh dan anatomi wajah juga dibutuhkan. Tak peduli ramadan atau tidak," kata Bambang.
Penderita Kanker Tinggi?
Jumlah penderita kanker di Indonesia terus meningkat tiap tahun. Sebagian besar pasien berasal dari keluarga yang tidak mampu, sedangkan mereka harus menjalani rawat jalan. Melihat hal ini, Manajemen Grand Edge Hotel tergerak untuk meringankan beban para pasien rawat jalan tersebut.
Ramadan Photo Hunt Charity ini digelar di Grand Edge Hotel Lantai SL (Bleu Sky Lounge). Usai acara, seluruh peserta dan para model yang terlibat diajak salat magrib berjamaah dan buka bersama.
Nada, koordinator Rumah Singgah Peduli Kota Semarang yang turut hadir menyebutkan bahwa banyak pasien yang harus rawat jalan, tapi tidak ada biaya karena berasal dari keluarga yang sangat miskin.
"Harapannya, dengan adanya acara charity seperti ini dapat meringankan beban pasien melalui uluran tangan para donatur. Semoga menjadi berkah Ramadan bagi kita bersama,” kata Nada.
Rumah Singgah Peduli Kota Semarang sendiri adalah sebuah rumah singgah yang diperuntukkan bagi para pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit, seperti Kemotherapy, operasi dan lain-lain. Selama menunggu jadwal pelaksanaan penanganan, para pasien yang berasal dari luar kota Semarang bisa tinggal di Rumah Singgah Peduli ini secara cuma-cuma.
Advertisement