Moeldoko Minta INKA Produksi Kereta dengan Baterai

Kereta api yang produksi Inka telah diekspor dan digunakan oleh banyak negara, antara lain Bangladesh, Filipina, Malaysia, Thailand, hingga Australia.‎

oleh Septian Deny diperbarui 21 Mei 2018, 09:31 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta PT Inka untuk mulai mewujudkan kereta listrik modern dengan menggunakan baterai. (Dok KSP)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta PT INKA untuk mulai mewujudkan kereta listrik modern dengan menggunakan baterai. Penggunaan baterai jadi salah satu inovasi karena masa depan industri tidak lagi bergantung pada bahan bakar yang tidak terbarukan.

Dia mengungkapkan, penggunaan energi selain energi fosil salah satunya didorong oleh negara-negara penghasil minyak seperti Arab Saudi dan Irak yang mengalami perubahan. Cadangan minyak mulai berkurang dan tidak lagi mengandalkan sektor tersebut.

“Kita sedang dikejutkan, dengan situasi-situasi yang terjadi di dunia. Kereta api menggunakan baterai mungkin juga bisa dikembangkan karena lebih efisien. Efisiensi akan meningkatkan daya saing kita dengan negara lain,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (21/5/2018).‎

Dia menyatakan, kereta api yang produksi INKAtelah diekspor dan digunakan oleh banyak negara, antara lain Bangladesh, Filipina, Malaysia, Thailand, hingga Australia.‎‎‎

“Teruslah berinovasi memikirkan pembuatan kereta api yang menjawab kebutuhan di masa depan. Inovasi adalah satu-satunya cara dan jawaban yang begitu cepat di industri, termasuk industri kereta api. Tanpa inovasi dan antisipasi, kita akan tertinggal dari negara-negara lainnya,” ungkap dia.‎‎‎


Lebih Responsif

Lokomotif produksi PT INKA.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah berkali-kali mengingatkan jika bangsa Indonesia perlu untuk lebih cepat dan responsif mengantisipasi perubahan, termasuk dalam hal pengembangan industri.

“Tidak ada pilihan lain. Jika kita ingin Indonesia maju, kita harus melakukan perubahan. Perubahan pola pikir, cara kerja, model organisasi, produktivitas, disiplin nasional, inovasi. Semua harus berubah,” kata Jokowi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya