Ribuan mahasiswa menduduki Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, pada 19 Mei 1998. Selain menuntut Presiden Soeharto mundur, para mahasiswa juga meminta anggota dewan tidak meninggalkan gedung agar Sidang Istimewa bisa dilakukan secepatnya. (KEMAL JUFRI/AFP)
Para mahasiswa merusak pagar kampus mereka untuk bisa keluar dan menggelar unjuk rasa anti-pemerintah pada 14 Mei 1998. Bulan Mei 1998 merupakan momen penting dalam sejarah Indonesia, juga momen penting bagi Soeharto. (KEMAL JUFRI/AFP)
Pada 16 Mei 1998, kendaraan lapis baja melakukan patroli di Pecinan Jakarta setelah aksi kerusuhan yang terjadi tanggal 13-15 Mei. Bulan Mei 1998 merupakan momen penting dalam sejarah Indonesia, juga momen penting bagi Soeharto. (EMMANUEL DUNAND/AFP)
Ratusan mahasiswa membentangkan spanduk sambil berjalan menuju gedung DPRD di Medan pada 20 Mei 1998. Bulan Mei 1998 merupakan momen penting dalam sejarah Indonesia, juga momen penting bagi Soeharto. (UPALI ATURUGIRI/AFP)
Soeharto didampingi wakilnya, BJ Habibie, membacakan pidato pengunduran dirinya sebagai Presiden RI pada 21 Mei 1998. Soeharto yang telah telah menjadi presiden Indonesia selama 32 tahun mundur setelah runtuhnya dukungan untuk dirinya. (AGUS LOLONG/AFP)
Mahasiswa mencopot foto Presiden Soeharto di gedung parlemen Senayan, Jakarta pada 21 Mei 1998. Soeharto yang telah telah menjadi presiden Indonesia selama 32 tahun mundur setelah runtuhnya dukungan untuk dirinya. KEMAL JUFRI/AFP)
Mahasiswa merayakan lengsernya Soeharto dengan menceburkan diri di kolam kompleks Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, pada 21 Mei 1998. Pengunduran diri Soeharto disambut suka cita dan menjadi akhir dari aksi pendudukan Gedung DPR/MPR. (KEMAL JUFRI/AFP)