Sandiaga Pertimbangkan Saran Ulama soal Tarawih di Monas

Sandiaga Uno berencana mengundang para ulama untuk mendiskusikan hal tersebut.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 21 Mei 2018, 10:43 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (Liputan6.com/ Yunizafira Putri)

Liputan6.com, Jakarta - Rencana Pemprov DKI Jakarta menggelar tarawih akbar di lapangan Monas pada 26 Mei mendatang menuai pro dan kontra. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut, beberapa masukan ulama agar tarawih tetap dilaksanakan di masjid, bukan di Monas.

Sandiaga mengatakan, Pemprov akan mempertimbangkan masukan para ulama. "Jangan sampai kegiatan ini malah menjadi pemecah belah, malah menjadi suatu bahan yang menurunkan ketakwaan kita. Jadi nanti masukannya akan kami terima," kata Sandiaga di lapangan IRTI Monas, Senin (21/5/2018).

Sandiaga mengatakan akan mempertimbangkan saran dari ulama dan mendiskusikannya kepada Gubernur Anies Baswedan. Ia juga berencana mengundang para ulama untuk mendiskusikan hal tersebut.

"Harus semua kita tampung dan kita tentu tidak akan memaksakan diri seandainya sebagian dari masyarakat, sebagian dari para ulama juga mengatakan ini tidak disarankan. Sebuah masukan yang bagus dan kita tentunya akan bicarakan. Pak Gubernur akan kembali hari ini, kita diskusikan dan kita ambil keputusan bersama dengan mengundang para ulama," dia membeberkan.

Apabila tarawih massal batal dilaksanakan di Monas, Sandi berencana menggelar acara di Masjid Istiqlal atau Masjid Raya Hasyim Asyari.

"Kemungkinan ke Istiqlal, bisa ke Jakarta Islamic Center, bisa ke Masjid Raya Hasyim Asyari, bisa di mana saja. Ini masukan buat kami," Sandiaga menandaskan.

 


Buka Puasa Gratis

Untuk menyemarakkan Ramadan kali ini, Pemprov DKI bersama Dompet Dhuafa dan Aksi Cepat Tanggap juga akan menyediakan buka puasa gratis di 223 RW di Jakarta.

"Setiap hari selama satu bulan (Ramadan)," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Anies menyatakan, dia tak ingin ada warga yang merasakan kelaparan. Menurut dia, ada sekitar 220 RW yang memiliki warga yang miskin. Oleh karena itu, buka bersama akan dilaksanakan terlebih dahulu di RW tersebut.

"Kita tidak ingin ada warga lapar di Ibu Kota. Mulai sekarang di bulan Ramadan menyiapkan buka puasa bagi semua. Dan sekarang dimulai dari RW yang masuk kategori padat, masyarakatnya mayoritas miskin dan jumlahnya kira-kira lebih dari 220 RW,” kata Anies Baswedan.

Nantinya, warga yang mampu bisa ikut membantu dengan mengirimkan makanan atau uang. Anies Baswedan berharap kegiatan itu dapat ditiru daerah lain.

"Mudah-mudahan kalau kita bisa laksanakan di Ibu Kota, di tempat-tempat lain pun mengikutinya," imbuhnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya