Liputan6.com, Jakarta Kerja keras semua orang yang terlibat dalam pembuatan gaun pengantin putih yang dikenakan Meghan Markle patut diapresiasi. Guna memastikan warna gaun tidak tampak pudar atau kotor, para pekerja harus cuci tangan setiap 30 menit selama pengerjaan.
Perancang busana dari rumah mode Prancis Givenchy, Clare Waight Keller, mengatakan, mencuci tangan merupakan sebuah keharusan mengingat bahan-bahan yang dipakai untuk menjahit gaun istri Pangeran Harry itu menggunakan benang murni.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Clare, Meghan Markle menginginkan gaun putih dengan potongan clean dan minimalis. Clare dan tim pun memilih benang murni agar mimpi sang mempelai perempuan terwujud.
"Selama beberapa jam pengerjaan, tangan akan berminyak, dan ketika Anda mengerjakan sesuatu yang putih, bersih, dan murni, tugas Anda adalah menjaga kebersihannya," kata Clare, dikutip dari situs People pada Senin, 21 Mei 2018.
Sebelumnya, pihak Kensington Palace memberi pernyataan yang sama, "Para pekerja menghabiskan ratusan jam dengan teliti menjahit, dan mencuci tangan mereka setiap 30 menit untuk menjaga tulle dan benang murni."
Clare melanjutkan, tangan para pekerja gaun Meghan Markle harus dalam keadaan "segar" dan tak boleh basah saat masuk tahap melakukan bordir.
Simak video menarik berikut ini:
Gaun Putih Pilihan Meghan Markle Sendiri
Menurut Clare, gaun putih ini merupakan pilihan Meghan Markle sendiri. Saat datang ke butiknya, menantu nomor dua mendiang Putri Diana tersebut menginginkan sesuatu yang sangat elegan, klasik, dan tak lekang zaman.
"Sejak awal, kami memiliki beberapa variasi desain, tapi kemudian hanya beberapa yang dia pilih," kata Clare. Terhitung ada sekitar tujuh atau delapan pertemuan Clare bersama Meghan Markle.
Advertisement