Liputan6.com, Jakarta - Untuk mendorong literasi keuangan di sejak dini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan modul e-Learning atau buku digital mengenai literasi keuangan. Modul ini ditujukan bagi siswa SD dan SMP.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara menjelaskan, modul e- learning adalah terobosan teknologi untuk menciptakan literasi keuangan sejak dini.
"Ini adalah sebagai salah satu upaya peningkatan literasi keuangan pelajar dan juga untuk mempersiapkan generasi terbaik," kata Tirta dalam acara peluncuran, di Menara Radius Prawiro kompleks Bank Indonesia, Senin (21/5/2018).
Tirta mengatakan, dengan adanya modul e-learning tersebut diharapkan dapat lebih mendekatkan produk keuangan dan jasa keuangan kepada anak-anak.
"Kita juga untuk mengajarkan pentingnya melakukan pengelolaan keuangan kepada anak-anak kita," ujarnya.
Baca Juga
Advertisement
Tirta menjelaskan, pendidikan mengenai literasi keuangan perlu dilakukan sejak dini. Akan tetapi, anak-anak jaman sekarang kurang tertarik untuk belajar jika medianya tidak menarik.
"Untuk menarik anak-anak yang masih sangat muda untuk mau belajar soal literasi keuangan, soal keuangan kita harus menyediakan pada mereka buku yang menarik." kata Tirta.
Dia melanjutkan, pelajar merupakan generasi penerus yang akan membangun Indonesia di masa yang akan datang sehingga mereka perlu dipersiapkan dengan pengetahuan mengenai keuangan untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
"Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan pengembangan karakteristik, karakter anak bangsa yang rajin, disiplin dan tentunya hemat dan cermat. Dalam kehidupannya perlu dilakukan upaya pembinaan kepada para pelajar untuk membentuk karakter mereka dalam merencanakan kehidupan mereka ke depan termasuk dalam melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan." jelas Tirta.
Modal Hadapi Risiko
Tirta yakin dengan bekal literasi keuangan sejak dini akan terjadi peningkatan pemahaman keuangan untuk para pelajar. Hal tersebut merupakan hal yang penting karena anak muda tersebut nantinya akan menghadapi risiko dari produk keuangan yang lebih kompleks dari saat ini.
"Lebih kompleks daripada yang kita hadapi sekarang, daripada orang tuanya, karena masuknya era digital di sektor keuangan juga. Jadi, yang akan dihadapi akan sangat kompleks. Sekarang pun bagi orang tua, kita sudah sering menghadapi tawaran-tawaran yang masuk melalui gadget, apa saja termasuk tawaran untuk investasi. Ke depan, hal ini yang akan semakin kompleks lagi." jelas dia.
Tirta mengungkapkan, buku literasi keuangan tersebut sengaja dikemas dalam bentuk elektronik supaya lebih mudah diakses dimana saja dan kapan saja. "Kalau dalam bentuk buku kan susah distribusinya juga." kata dia.
E-learning tersebut dapat diakses melalui web sikapiuangmu.ojk.go.id.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement