Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengancam akan mencopot para pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) bila tidak mampu mencapai target yang telah ditetapkan.
Dia mengatakan, sejauh ini sudah ada 1.295 pegawai yang dicopot lantaran tidak memenuhi target. Meski jumlahnya sudah ribuan pegawai, Amran mengaku tidak akan berhenti mencopot bawahan yang kinerjanya tidak sesuai harapan.
"Yang menarik, di Kementan yang kami ganti dan copot 1.295 sampai hari ini. Mungkin minggu depan akan kami copot lagi 10. Kalau mereka tidak capai target, mereka yang jadi target. Tinggalkan jabatannya secara otomatis," ujar dia di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Senin (21/5/2018).
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, Amran juga meminta agar anak buahnya tidak bermain-main dengan proyek di Kementan. Saat ini, Kementan telah menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menekan potensi penyimpanan dalam proyek-proyek pertanian.
"Kami undang KPK untuk mengontrol seluruh anggaraan pertanian supaya kami tidak dicurigai. Suatu hari ada yang datang minta tender, minta tender benih. Saya bilang boleh, tapi ada syaratnya aku panggil temanku ID Card-nya KPK. Pelototi yang datang, ketakutan mereka,” ujar dia.
"Pak Menteri ini OTT apa bukan? Bukan, memang ada KPK yang berkantor di sini. Kalau ada Rp 1.000 yang hilang, kami siap mundur hari ini. Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada lagi yang minta proyek," tambah dia.
Dengan langkah tersebut, kata Amran Sulaiman, saat ini tidak ada lagi oknum yang meminta proyek kepada Kementan. "Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada lagi yang minta proyek. Alhamdulillah, dulu konotasinya Kementan itu penuh dengan masalah. Setelah dua tahun kami dapat penghargaan dari KPK anti gratifikasi terbaik, setelah dua tahun kita berjalan," ujar dia.
Mentan Tindak Tegas Pengusaha yang Dongkrak Harga Saat Ramadan
Sebelumnya, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengklaim tidak akan ada kenaikan harga pangan pada bulan Ramadan 2018 ini. Alasannya, stok atau persediaan bahan pangan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan 2018.
"Kami sudah diskusi dengan semua asosiasi. Pengusaha ayam, telur, beras, daging, kami undang semua. Kami sepakat untuk tidak menaikkan harga karena stok lebih dari cukup," kata Amran di Kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis 17 Mei 2018.
Amran melanjutkan, Kementerian Pertanian tak akan segan untuk memberikan sanksi kepada para pengusahan bahan pangan yang dengan sengaja menaikkan harga meskipun persediaan mencukupi. Sayangnya, ia belum mau mengungkapkan secara rinci sanksi yang bakal diberikan kepada pengusaha nakal jika mengambil untung terlalu besar.
"Bisa cabut izinnya, tidak akan kami beri rekomendasi, Kalau yang khusus lewat Kementan pasti akan ada sanksi. Katakanlah impor daging pasti kami sanksi tegas kalau coba mainkan harga," kata Amran.
Dia juga berharap tidak ada daerah-daerah yang mengalami kelangkaan stok pangan selama Ramadan. Pasalnya, stok pangan sudah disiapkan di beberapa daerah.
"Doakan tidak rawan karena stok di mana-mana. Bulog sudah siapkan stok dan lebih dari cukup," pungkas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement