Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengungkapkan sumber ide salat tarawih akbar di Monas. Gagasan kegiatan itu muncul bukan berasal dari Pemprov DKI, melainkan dari kalangan ulama dan ustaz.
“Masukan dari berbagai sumber ke kita, juga datang dari beberapa ustaz yang kita temui. Dan ini yang menarik adalah karena ada sebagian yang menyatakan bahwa ada satu kebersamaan tersendiri kalau salat tarawih di Monas,” kata Sandiaga di Gedung Indosat, Jakarta, Senin (21/5/2018).
Advertisement
Menurut Sandi, beberapa ulama yang mengusulkan salat Tarawih di Monas juga ikut menyampaikan alasan kegiatan itu. Menurut mereka, Monas merupakan tempat yang sangat "instagramable".
“Terutama ustaz-ustaz muda, (Monas) ini sangat 'instagramable'. Sangat mempersatukan dan 'instagramable',” kata Sandi.
Hanya saja, Sandi enggan menyebutkan nama siapa ustaz yang mengusulkan untuk menggelar salat tarawih di Monas.
“Ini (pertanyaan) memecah belah ini bagian dari silaturahmi yang bukan mempersatukan, tapi memecah belah,” ucapnya
Tarawih di Monas Batal
Akhirnya, Sandiaga memutuskan membatalkan rencana tarawih di Monas itu. Pihaknya akan melaksanakan saran ulama untuk melakukan tarawih di Masjid Istiqlal.
“Pak Gubernur sampaikan tentunya kita harus mengikuti apa yang diinginkan oleh para ulama. Tadi sudah kita koordinasikan dengan teman-teman di NU, Muhammadiyah, MUI. Akhirnya setelah pertimbangkan, kita akan ikuti saran dari ulama," ujar dia.
"Kita lagi coba berkoordinasi dengan (pengelola) Masjid Istiqlal apakah bisa melakukan koordinasi supaya kita puasa dan tarawihnya di sana," imbuh Sandiaga.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement