Keponakan Setnov Ungkap Kronologi Penyerahan Uang E-KTP ke Anggota DPR

Keponakan Setya Novanto diperintahkan menjadi distributor uang jatah DPR terkait e-KTP oleh beberapa orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mei 2018, 16:30 WIB
Mantan Direktur PT Murakabi Sejahtera, Irvanto Hendra Pambudi berjalan bergegas seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (10/4). Keponakan Setya Novanto itu menjalani pemeriksaan sebagai tersangka korupsi E-KTP (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo mengungkap kronologi bagi-bagi uang kepada anggota DPR terkait e-KTP. Hal itu ia sampaikan sebagai saksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, atas terdakwa korupsi proyek e-KTP, Anang Sugiana Sudiharjo.

Ivan, sapaan akrab Irvanto, menyebut mulanya Andi Agustinus alias Andi Narogong memintanya mengambil uang USD 500 ribu untuk diserahkan kepada Chairuman Harahap, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Komisi II DPR.

Eksekusi pemberian uang titipan Andi dilakukan Irvanto melalui anak Chairuman di Pondok Indah Mall 2 (PIM 2).

Selanjutnya, ia kembali mendapat tugas dari Made Oka Masagung, pemilik OEM Investement sekaligus rekan Setya Novanto, agar dipertemukan dengan Chairuman.

"Saya diminta mengatur pertemuan dengan Pak Chairuman dan disepakati ketemu di The Cafe Hotel Mulia, penyerahan SGD 1 juta," ujar Irvanto, Senin (21/5/2018).

Perintah menjadi perantara uang kembali diterima Irvanto dari Setya Novanto. Saat itu, kata Ivan, sang paman memintanya mengambil uang USD 100 ribu ke Andi untuk diserahkan ke Jafar Hafsah, Ketua Fraksi Demokrat saat itu.

"Kemudian berikutnya, pak SN juga ke Pak Andi USD 700 ribu saya serahkan ke Akom (Ade Komarudin), lalu berikutnya dari Pak Andi ke Mekeng dan Markus Nari SGD 1 juta. Pak Oka ketemu saya di kafe sekitar Melawai kasih USD 500 ribu untuk kasih ke Agun. Pak Andi (kasih) SGD 1 juta ke Pak Agun juga," tukasnya.

Reporter : Yunita Amalia

Saksikan video pilihan di bawah ini


Pengalaman Puasa di Lapas

Sebelumnya, terpidana kasus e-KTP Setya Novanto menceritakan pengalamannya menjalani ibadah puasa di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Jawa Barat. Mantan Ketua DPR itu mengaku lebih banyak beribadah selama menjalani puasa di balik jeruji besi.

"Ya, Insyaallah kita beradaptasi dengan teman-teman yang sama-sama susah dan kita saling berbagi, berdoa selama kita tinggal di 'pesantren'," kata Setya Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (21/5/2018).

Setnov mengaku belum pernah batal berpuasa. Dia juga sering sahur bersama-sama dengan napi dan tahanan yang lain.

"(Saya) Puasa terus, sahur bersama-sama dengan teman-teman yang lain, kita saling berbagi untuk sahur," ucap Setya Novanto seperti dilansir Antara.

Untuk makan sahur, Setnov mengaku menunya adalah sayur lodeh, sementara saat berbuka cukup dengan gorengan.

"Sahur ada sayur lodeh, kalau buka gorengan yang ala di pesantren sana," ungkap Setya Novanto sambil sedikit tersenyum.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya