Liputan6.com, Garut - Menjelang datangnga iftar atau buka puasa Ramadan, Mapolsek Limbangan, Garut, Jawa Barat, dihebohkan dengan penemuan sebuah tas jinjing warna hitam. Diduga, tas itu sengaja disimpan orang tidak dikenal pada Minggu sore, 20 Mei 2018.
"Sudah kita amankan dan dibuka sama tim Gegana (Polda Jabar), isinya hanya (baju) dalaman wanita," ucap Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna, Senin, 21 Mei 2018.
Budi menjelaskan, dalam rekaman CCTV yang yang dipasang mapolsek jalur nasional Jabar Selatan itu, kejadian berlangsung diperkirakan sekitar pukul 17.20 WIB, Minggu sore lalu. Saat itu, dua pelaku menggunakan sepeda motor menghentikan kendaraannya tak jauh dari depan gerbang kantor polisi.
Selanjutnya, salah seorang penumpang motor itu mendekati gerbang dan menyimpan tas tepat di pintu utama Mapolsek Garut, hingga meninggalkannya dengan tenang. "Untuk sementara kami lihat ada unsur kesengajaan," dia menambahkan.
Baca Juga
Advertisement
Namun, keberadaan tas baru diketahui sekitar pukul 18.00 WIB, menjelang iftar tiba, setelah petugas piket Polsek Lombangan, Brigadir Ayi berencana membeli makanan untuk berbuka puasa. Ia pun langsung melaporkan temuannya ke Kapolsek dan selanjutnya diteruskan ke Kapolres Garut.
Akhirnya, Minggu malam sekitar pukul 21.40 WIB, tim Gegana Polda Jabar langsung menetralkan seluruh ruangan dan halaman polsek serta mengamankam benda mencurigakan tersebut. "Setelah pemeriksaan tim memastikan di dalam tas tersebut tidak terdapat bahan peledak atau bom," kata dia.
Tim Penjinak Bom (Jibom) hanya menemukan celana olahraga, pakaian perempuan, baju dalam wanita, botol air kemasan, dan dua lembar uang mainan. Tas tersebut kini diamankan Polres Garut untuk penyelidikan lebih lanjut.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pengamanan Polres Garut Diperketat
Sejak mencuatnya kasus pengeboman tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, pekan lalu, lembaganya telah menerapkan standar ketat pengamanan sejak memasuki pintu utama Polres Garut. "Memang ada pengaruhnya dari sana (Surabaya), tapi pengamanan memang sudah sesuai SOP," kata Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna.
Warga yang akan memasuki Mapolres Garut, tidak sebebas biasanya yang dengan mudah wira-wiri keluar masuk, namun kali ini mereka diwajibkan menjalani pemeriksaan ketat aparat.
Para petugas yang mengenakan senjata lengkap plus rompi antipeluru, tampak memeriksa seluruh kendaraan yang masuk tanpa kecuali.
Tak jarang kendaraan yang masuk baik roda dua maupun roda empat, mesti mengantre menjalani pemeriksaan. "Mohon maaf atas ketidaknyamanan itu, semata-mata untuk keamanan masyarakat juga," dia berharap.
Untuk memastikan keamanan, lembaganya akan tetap menerapkan pengamanan ekstra ketat itu hingga keamanan secara menyeluruh kondusif. "Tapi kita tetap mempemudah pemeriksaan sebagai bentuk pelayanan masyarakat," kata Budi.
Advertisement