Liputan6.com, Jakarta - Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie, menceritakan pengalamannya saat Presiden Soeharto mundur dari jabatannya. Kala itu, dia menjabat sebagai Asisten Wakil Presiden BJ Habibie.
Menurut Jimly, malam sebelum Soeharto lengser, Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) saat itu, Ginandjar Kartasasmita, bersama beberapa menteri lainnya hadir di kediaman BJ Habibie.
Advertisement
Kedatangan Ginanjar untuk menyampaikan, anggota kabinet mengundurkan diri.
"Malamnya saya mendampingi Pak Habibie menerima para menteri yang mengundurkan diri dipimpin oleh Menko Pak Ginandjar, di rumah Beliau malam-malam. Pak Habibie tidak tahu ada kabinet yang mengundurkan diri," kata Jimly di Sarasehan Nasional Keluarga Bangsa ICMI dengan tema Refleksi 20 Tahun Reformasi, Jakarta, Senin (21/5/2018).
Mendengar kabar tersebut, ungakap Jimly, Habibie langsung meminta untuk menelepon Soeharto. Namun, telepon tersebut dijawab oleh Menteri Sekretaris Negara Saadillah Mursjid.
"Langsung bicara ke Pak Habibie, intinya Bapak tidak perlu bertemu dengan Presiden malam ini. Besok Presiden akan mundur dari jabatan Presiden, besok," ungkap Jimly.
Doa Bersama
Mendengar pernyataan itu, semua pihak kaget, tapi juga bergembira. Bahkan saat itu Jimly diminta oleh Ginandjar untuk memimpin doa.
"Maka kita berdoa, sama-sama mendoakan Indonesia, mendoakan Pak Harto, dan mendoakan Pak Habibie," pungkas Jimly.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement