Cegah Kanker Kulit Melanoma, Lakukan Beberapa Cara Ini

Sekalipun tidak ada cara yang pasti untuk mencegahnya, beberapa hal ini bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terkena kanker kulit melanoma.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 22 Mei 2018, 13:00 WIB
Ilustrasi Kacamata Hitam (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Kanker melanoma yang merenggut nyawa menantu dari politikus Hatta Rajasa, Adara Taista, merupakan kanker kulit yang paling mematikan. Tidak ada cara yang pasti untuk bisa mencegah hal ini.

Beberapa faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, ras, dan riwayat keluarga tidak bisa dikontrol. Namun, mengutip American Cancer Society, Selasa (22/5/2018), beberapa hal ini bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terkena melanoma dan kanker kulit lainnya.

1. Batasi paparan pada sinar Ultraviolet

Sinar ultraviolet (UV) merupakan faktor risiko utama dari kanker kulit. Karena itu, lindungilah tubuh terpapar sinar ini.

Carilah tempat yang teduh, gunakan tabir surya, topi dan kacamata hitam untuk melindungi kulit sensitif. Hindari juga cahaya buatan dari tanning bed atau sunlamps.

Anak-anak juga harus mendapat perhatian khusus jika menghabiskan waktu di luar rumah. Orangtua dan pengasuh harus bisa melindungi mereka dari paparan sinar matahari berlebihan dengan berbagai cara di atas.

 

Simak juga video menarik berikut ini:


Tahi lalat dan sistem kekebalan tubuh

Ilustrasi Foto Tahi Lalat (iStockphoto)

2. Perhatikan tahi lalat yang tidak normal

Periksalah kulit secara teratur jika menemukan tahi lalat baru yang tidak biasa atau berkembang. Menunjukkannya pada dokter bisa mencegah kanker kulit bertambah parah dan lebih mungkin diobati.

Beberapa melanoma bisa berkembang dari tahi lalat, tapi sebagian juga tidak.

 

3. Perkuat sistem kekebalan tubuh

Sistem kekebalan tubuh yang lemah bisa meningkatkan risiko terkena melanoma serta kanker kulit lainnya. Karena itu, jagalah agar tubuh tetap memiliki kekebalan yang bisa melawan penyakit.

Beberapa orang harus minum obat untuk menekan sistem kekebalan mereka. Termasuk orang yang pernah melakukan transplantasi organ atau dengan autoimun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya