Jangan Makan Ikan Cakalang yang Mati di Perairan Belang

Ada ratusan ikan cakalang ditemukan mati mengambang di perairan Belang, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mei 2018, 16:32 WIB
Bekerja sebagai nelayan merupakan mata pencaharian dari mayoritas warga Desa Tulehu. Ikan Cakalang dan Tatihu menjadi komoditi khas dari para nelayan di Tulehu. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Minahasa Tenggara - Ratusan ikan jenis cakalang ditemukan mati di sepanjang pantai di Desa Watuliney, Kecamatan Belang, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.

"Kami sudah mendapatkan laporan soal adanya ratusan ikan cakalang yang mati di Pantai Hais, Desa Watuliney, dan diperkirakan sudah sejak Sabtu pekan lalu," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Minahasa Tenggara Vecky Monigir di Ratahan, Selasa (22/5/2018), dilansir Antara.

Vecky menuturkan, ikan yang ditemukan mati di sepanjang pantai tersebut diperkirakan berjumlah sekitar 400-an ekor.

"Sejauh ini memang laporan penemuan matinya ratusan ekor ini hanya di sekitar perairan Belang. Belum ada laporan di tempat lainnya terkait matinya ikan Cakalang ini," ujarnya.

Vecky mengatakan sampai saat ini pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab matinya ratusan ikan cakalang tersebut, karena masih menunggu pemeriksaan di laboratorim Balai Besar Karantina Ikan di Manado.

"Saat ini sedang diperiksa Balai Karantina Ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mencari tahu penyebabnya. Makanya, kami belum bisa menyampaikan secara detail tanpa ada laporan hasil laboratorium terlebih dahulu," kata Vecky.

Vecky mengimbau masyarakat dan nelayan tidak menjual atau mengonsumsi ikan cakalang yang ditemukan mati mendadak tersebut.

"Kami mengimbau jangan sampai ikan itu dikonsumsi. Karena sampai saat ini kami belum tahu penyebabnya. Jangan sampai ada hal yang membahayakan manusia bila mengonsumsi ikan tersebut," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya