Menhan Yakin TNI-Polri Bisa Kerja Sama Atasi Terorisme

Ryamizard Ryacudu memastikan tidak akan ada yang lebih super antara Polri dan TNI jika nanti revisi Undang-undang Terorisme rampung.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 22 Mei 2018, 14:16 WIB
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberi sambutan dalam launching buku bela negara di LP Klas I Cipinang, Jakarta, Kamis (29/3). Dengan program ini Ryamizard berharap warga binaan bisa membangun karakter dan kemampuan. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memastikan tidak akan ada yang lebih super antara Polri dan TNI  jika nanti revisi Undang-undang Terorisme rampung.

"Ya memang enggak ada," ucap Ryamizard usai pengarahan kepada 315 perwira Kostrad di Mako Divisi Infanteri 1 Kostrad/Cilodong, Depok, Selasa (22/5/2018).

Dia yakin TNI dan Polri akan berjalan bersama menghadapi teroris. Dia pun memberi contoh dengan keadaan di negara lain.

"Lihat TNI di Amerika beberapa belas tahun lalu. Begitu Polisi enggak mampu, disiapkan tentara. Begitu selesai, serahkan ke polisi. Kita kerja sama dengan baik," ungkap Ryamizard.

Dia menuturkan, dengan kerja sama itulah, kedua belah pihak akan mengetahui peran masing-masing.

"Kalau sama-sama, lihat mana yang menindak. Kalau berat hukum ya polisi. Kalau sudah menggunakan alat perang seperti bom, itu ya harus tentara," pungkas Ryamzard.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya