200 Mubalig Pilihan Kementerian Agama

Kementerian Agama merilis 200 nama mubalig yang direkomendasikan sebagai penyiar agama Islam.

oleh Edmiraldo Siregar diperbarui 23 Mei 2018, 09:04 WIB
banner 200 mubalig versi Kementerian Agama (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) merilis daftar nama mubalig atau penyiar agama Islam yang direkomendasikan. Jumlahnya mencapai 200 mubalig.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebut, rilis dibuat berdasarkan usulan dari masyarakat. Termasuk ormas Islam, pengurus masjid, dan juga akademisi.

"Kami menerima banyak sekali masukan dari masyarakat. Dengan senang hati kami akan merilis beberapa yang belum masuk. Kami sudah menyatakan bahwa rilis ini sifatnya dinamis," kata Lukman.

Untuk itu, Kemenag membuka ruang bagi publik yang ingin menyampaikan usulan seputar nama-nama mubalig ini. Caranya, dengan mengirimkan langsung usulan tersebut melalui Whatsapp ke nomor 0811-8497-492

Selengkapnya seputar 200 mubalig ini dapat dilihat dalam Infografis di bawah ini:

 

Infografis 20 mubalig versi Kementerian Keagamaan (Liputan6.com/Abdillah)

Tanpa Motif Politik

Menteri Agama, Lukan Hakim Saifuddin

Lukman menegaskan, sama sekali tidak ada motif politik dalam rilis mubalig ini. Daftar 200 mubalig dibuat secara alamiah, sesuai daftar usulan yang masuk dari pengurus ormas keagamaan, masjid besar, dan lainnya.

Jika ada mubalig dengan jutaan viewer tapi belum masuk dalam daftar, hal itu semata karena belum masuk dalam usulan.

"Itu bukti tidak ada motif politik di sini. Sama sekali tidak ada. Kalau kami berpolitik praktis, tentu kami hanya akan masukan yang pengikutnya besar saja," ujarnya.


Minta Rilis Dicabut

Politkus senior PAN Amien Rais usai bertemu Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (26/4). Amien Rais menegaskan PAN tidak mungkin merapat ke kubu Jokowi di Pilpres 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais meminta, Kemenag mencabut rekomendasi tersebut. Alasannya, rekomendasi 200 mubalig itu dinilai menimbulkan kegaduhan.

"Saya mengimbau sesegera mungkin daftar 200 mubalig itu ditarik, dibatalkan dan tidak akan diperpanjang lagi. Karena kalau ditambah lagi, nanti mau jadi berapa ribu malah menambah kegusaran dan kegaduhan," kata Amien di Gedung DPR, Jakarta, 21 Mei 2018.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya