Dua Emiten Jadi Pendatang Baru di Pasar Saham Indonesia

Pengelola Pizza Hut dan perusahaan jasa pengurusan transportasi menjadi pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI).

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Mei 2018, 08:20 WIB
Logo Pizza Hut (AFP PHOTO / BAY ISMOYO)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar saham Indonesia kembali kedatangan dua emiten baru pada semester I 2018. Dua saham emiten baru yaitu PT Sarimelati Kencana Tbk dan PT Guna Timur Raya Tbk akan catatkan saham perdana pada perdagangan Rabu (23/5/2018).

Mengutip data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), perseroan melepas 604,37 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 dalam rangka penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Harga pelaksanaan IPO Rp 1.100 per saham. Total dana diraup dari hasil IPO Rp 664,81 miliar. Adapun harga saham IPO yang ditetapkan merupakan batas bawah dari harga saham IPO yang ditawarkan pada kisaran Rp 1.100-Rp 1.350 per saham.

Dana hasil IPO antara lain digunakan meningkatkan belanja modal perseroan baik untuk buka gerai baru dan renovasi gerai Pizza Hut Restaurant dan Pizza Hut Delivery. Selain itu, dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran fasilitas pinjaman bank.

Perseroan telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 15 Mei 2018, masa penawaran saham perdana 17-18 Mei 2018. Kemudian penjatahan pada 21 Mei 2018. Adapun pengembalian uang pemesanan 22 Mei 2018, distribusi saham secara elektronik pada 22 Mei 2018. Kemudian pencatatan saham pada 23 Mei 2018.

Perseroan telah menunjuk PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT CLSA Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Selain itu, perseroan mengadakan program employee stock allocation (ESA) dengan alokasikan saham sebesar satu persen dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan dan menerbitkan opsi saham untuk program MESOP sebanyak-banyaknya satu persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh usai IPO.

Selain itu, PT Guna Timur Raya Tbk, perusahaan yang jalankan bisnis di bidang jasa pengurusan tranportasi juga akan mencatatkan saham perdana di BEI. Perseroan melepas 150 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100. Harga pelaksanaan saham PT Guna Timur Raya Tbk Rp 230 per saham. Jadi total dana yang diraup sekitar Rp 34,5 miliar.

Perseroan telah mendapatkan izin efektif dari OJK pada 11 Mei 2018 dalam rangka IPO. Perseroan telah melakukan masa penawaran umum pada 14,15 dan 16 Mei 2018. Masa penjatahan pada 18 Mei 2018. Distribusi saham secara elektronik pada 22 Mei 2018. Perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian 70 armada truk yang akan disewakan. Sisanya untuk tambahan modal kerja perusahaan.

 


Kejar Target 24 Perusahaan IPO dalam 6 Bulan, Ini yang Dilakukan BEI

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan perusahaan yang bisa melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada enam bulan pertama 2018 mencapai 24 perusahaan. Sejauh ini sudah ada 13 perusahaan yang melantau di BEI.

Direktur BEI Samsul Hidayat menjelaskan, BEI mendaftar terdapat 24 perusahaan yang telah dan akan melakukan penawaran saham perdana di BEI pada semester I 2018. 

"Ada 24 perusahaan dalam pipepline yang bakal IPO di semester ini. Sudah ada yang mulai," tuturnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa 15 Mei 2018.

Perusahaan yang telah dan akan melantai ini berasal dari beragam sektor " Macam-macam. Ada properti, finansial, perkebunan, jadi memang tidak ada majority sector yang masuk," ujar dia. 

Samsul merincikan, dengan target 24 perusahaan yang melantai di bursa pada semester awal 2018, ada 13 perusahaan yang sudah merealisasikan rencana tersebut. Oleh karena itu, dengan waktu yang tersisa BEI harus mengejar 11 perusahaan lagi. 

Untuk mencapai target tersebut, BEI melakukan berbagai cara. Salah satunya adalah sosialisasi. "Kami lakukan sosialisasi untuk teman-teman dan lain-lain. Pola-pola ini kita terus lakukan. One-on-one meeting kami lakukan, bahkan kami jelaskan jika ada permintaan khusus, pendekatanya memang persuasif," tambah dia.

Samsul lebih jauh menjelaskan kesempatan IPO berguna untuk memperluas kegiatan perseroan serta ekspansi. "Ya selain dipakai buat ekspansi (funding resource), kesempatan lain menjadi Tbk yaitu memperluas kegiatan usaha mereka," tandas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya