Jelang Diresmikan, AirNav Indonesia Siap Layani Navigasi Bandara Kertajati

Mengingat selama ini warga Jawa Barat Utara hanya bisa mengandalkan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta dan Bandara Husen Sastranegara, Bandung.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Mei 2018, 19:53 WIB
Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. (Dok Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati dijadwalkan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo pada 24 Mei 2018.  Sebelum peresmian, Perum AirNav Indonesia mengaku telah siap melayani segala penerbangan yang melalui Bandara Terbesar ke-2 di Indonesia itu.

"Kalau personil AirNav kita sudah siap sejak lama, dari sisi udara kita sudah siap. Kita tunggu saja, 24 Mei besok katanya diresmikan Pak Presiden," jelas Novie kepada wartawan, Selasa (22/5/2018).

Bandara Kertajati memiliki potensi penumpang yang cukup bagus. Mengingat selama ini warga Jawa Barat Utara hanya bisa mengandalkan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta dan Bandara Husen Sastranegara, Bandung.

Sejauh ini, dikatakan Novie, yang sudah pasti akan dilayani penerbangannya dari Bandara Kertajati adalah penerbangan haji.

"Kalau Haji sudah confirm. Ada lima kloter yang akan dilakukan dari Kertajati. Pesawatnya Garuda, dari embarkasi di situ terus ke Arab Saudi," terangnya.

 


Garuda Indonesia Masih Kaji Penerbangan Mudik Lewat Bandara Kertajati

Progres pembangunan Bandara Kertajati atau Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Rabu (4/4/2018). (Ilyas/Liputan6.com)

Sebelumnya, Bandara Kertajati, Jawa Barat, akan mulai beroperasi pada 24 Mei 2018. Pemanfaatan perdana bandara ini untuk transportasi jemaah haji. Meskipun demikian, Bandara Kertajati belum dapat digunakan pada saat liburan mudik.

"Pada 24 Mei, mudik tidak bisa. Kami sudah rencana mudik ada beberapa destinasi, sehingga kapasitas kami sudah terpakai semua. Untuk Kertajati belum kita perhitungkan kemarin-kemarin. Begitu," ungkap Direktur Operasi Garuda Indonesia, Triyanto, di Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa 22 Mei 2018.

"Ngapain kita ke sana kalau kosong. Penumpang belum tahu juga. Tapi mudah-mudahan karena ini mepet dengan Lebaran," dia menambahkan.

Dia mengatakan, saat ini PT Garuda IndonesiaTbk tengah mempelajari potensi penumpang yang ada di Bandara Kertajati. "Kami lihat, bahkan bukan hanya mudik saja. Untuk komersial. Jadi kami masih pelajari,” tutur dia.

Sejauh ini, kata dia, dalam kajian Garuda Indonesia potensi Bandara Kertajati paling besar masih untuk penerbangan jemaah haji dan umrah.

"Kami lagi pelajari. Sementara buat haji dulu, target utamanya. Kami lagi kaji untuk potensi Kertajati untuk penerbangan umrah. Memang potensi umrah dari Jawa barat potensial juga," ujar dia.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya