Liputan6.com, Jakarta - Rentetan aksi terorisme di sejumlah lokasi, mulai dari kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua hingga di Mapolda Riau diduga saling terkoneksi. Para pelaku teror terkait kelompok teror Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Hal ini disampaikan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Menurutnya, fakta itu diketahui setelah pihaknya melakukan penyidikan atas kasus terorisme tersebut.
Advertisement
"Dari hasil operasi kita, kita meyakini ada dugaan yang sangat kuat sekali aksi di Surabaya terkoneksi dengan penyerangan di Polda Riau juga insiden di Mako Brimob, dilakukan oleh JAD yang memiliki afiliasi ISIS di Suriah," kata Tito di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Selain itu, Tito menambahkan pasca rentetan aksi terorisme itu pihaknya telah mengamankan 74 terduga teroris di sejumlah daerah. Sebanyak delapan orang di antaranya ditangkap di Jawa Barat.
Kemudian 31 orang ditangkap di Jawa Timur, 16 orang ditangkap di Banten, empat orang ditangkap di Sumatera Selatan, sembilan orang ditangkap di Riau, dan enam orang ditangkap di Sumatera Utara.
"Ada sejumlah barang bukti yang kita sita baik bom yang siap pakai. Baik materi bahan peledak lainnya," ucap Tito.
Kejar Tokoh Utama
Sementara, Tito mengaku pihaknya masih berupaya mengungkap tokoh utama dibalik serangan teror di sejumlah tempat.
"Tokoh utamanya belum. Tapi ketua JAD di Jawa Timur sudah kami tangkap," tandas Tito.
Tokoh JAD yang dimaksud Tito adalah Abu Umar alias Syamsul Arifin. Ia diduga cukup berpengaruh bagi sosok Dita Oepriyanto, pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya yang turut mengajak istri dan keempat anaknya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement