Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya membangun kembali Pasar Atas Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Pasar ini luluh lantak pada Oktober 2017 karena dilalap si jago merah.
Pasar Atas merupakan salah satu pasar bersejarah di Kota Bukittinggi dengan aktivitas ekonomi yang cukup tinggi dan komoditas perdagangan yang beragam.
Baca Juga
Advertisement
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, wewenang rekonstruksi sebenarnya berada di tangan Pemerintah Provinsi (Pemprov). Namun, pemerintah pusat akan turut membantu memperbaikinya kembali.
"Meski kewenangan berada pada tangan Pemprov, semua pihak harus turun tangan membantu termasuk kementerian PUPR," ujar dia dalam keterangan resmi, Rabu (23/5/2018).
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengungkapkan, area pasar yang akan dibangun sudah siap untuk groundbreaking setelah Lebaran 2018.
"Jika berkenan, Presiden Joko Widodo yang akan melakukan groundbreaking. Namun jika berhalangan, tetap akan dimulai pembangunannya dan kemungkinan beliau akan meninjau saat proses pembangunan berjalan. Pasar ini penting untuk denyut nadi Kota Bukittinggi," tuturnya.
Anggaran Rp 59 Miliar
Pada 2018, Kementerian PUPR telah menyiapkan anggaran Rp 59 miliar untuk memulai pembangunan fisik, untuk selanjutnya pada tahun depan akan dianggarkan sebesar Rp 295 miliar.
"Hampir Rp 355 miliar untuk renovasi (total) pasar dari APBN sesuai perintah Pak Presiden. Tapi desainnya sebagian dari Pemerintah Kota Bukittinggi," kata Endra.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk pekerjaan bangunan gedung Pasar Atas seluas 39.200 meter persegi dan dapat menampung kios ukuran 3x4 meter sebanyak 763 unit, lapak 1,5x2 meter sebanyak 542 unit, dan parkir 400 kendaraan roda empat. Pasar ini nantinya akan memiliki tiga lantai dan satu basement untuk parkir kendaraan.
Endra menambahkan, rekonstruksi Pasar Atas menggunakan desain baru dengan konsep green bulding dan sirkulasi yang lebih baik.
"Kebakaran yang kemarin terjadi salah satunya karena sirkulasi udaranya jelek, sehingga api cepat sekali menjalar. Target selesai pembangunannya November 2019," jelas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement