Liputan6.com, Jakarta Ibu yang baru saja dikaruniai seorang anak, haris siap-siap untuk sering bedagang atau terjaga di malam hari. Hal ini harap dimaklumi, karena jam tidur bayi tercinta masih belum stabil sampai usia tertentu.
Bayi bangun dan menangis setiap satu atau dua jam karena merasa haus dan mencari ASI. Bisa juga terbangun tengah malam karena tak nyaman dengan popoknya yang basah.
Baca Juga
Advertisement
Seiring pertambahan usia, durasi tidurnya akan lebih lama. Lambungnya sudah semakin besar, mampu menampung lebih banyak susu dan kenyang lebih lama.
Penting untuk mengetahui siklus atau pola tidur bayi, agar Anda tak terlalu kaget. Simak detailnya, seperti dikutip dari KidSpot.
Usia 0 hingga 6 minggu
Bayi yang baru lahir hingga usia enam minggu akan tidur sebanyak enam hingga delapan kali tidur dalam sehari. Durasinya dua hingga empat jam. Di usia tersebut, si kecil memiliki tingkat kesadaran yang singkat dan terkadang bangun hanya untuk makan, bersosialisasi, dan tidur kembali. Pola tidur siang baru akan teratur di usia empat minggu.
Usia Bayi Pengaruh Jam Tidurnya
Usia 6 minggu hingga 3 bulan
Bayi usia enam minggu hingga tiga bulan hanya sekali tidur dalam empat sampai lima jam. Ia akan terbangun singkat satu hingga tiga kali.
Usia 3 bulan hingga 6 bulan
Pada usia tiga sampai enam bulan, durasi waktu tidur menjadi lebih lama, yaitu lima sampai enam jam selama dua kali di waktu malam. Lalu, enam sampai 12 bulan, durasi tidur menjadi enam jam selama dua kali saat tidur malam.
12 bulan ke atas
Usia 12 bulan hingga seterusnya durasi tidur bayi meningkat menjadi delapan hingga 12 jam. Di masa itulah mereka bisa tidur sepanjang malam. Tak hanya pola tidur malam, Anda juga perlu memahami pola tidur siang sang buah hati.
Laporan Dina Nazhifah / Dream.co.id
Advertisement