Masjid-Masjid Bersejarah di Banyumas

Masjid-masjid bersejarah di Banyumas. Kuatnya Islam di Kabupaten Banyumas, dapat dilihat dari masjid-masjid bersejarah. Terletak di pusat kota sampai pelosok desa, masjid-masjid di Banyumas merentangkan khazanah Islam Nusantara dari berabad-abad lampau.

oleh Tim Merdeka diperbarui 24 Mei 2018, 07:40 WIB
Masjid Umayyad Damaskus Suriah yang Bersejarah

Liputan6.com, Jakarta Masjid-masjid bersejarah di Banyumas. Kuatnya Islam di Kabupaten Banyumas, dapat dilihat dari masjid-masjid bersejarah. Terletak di pusat kota sampai pelosok desa, masjid-masjid di Banyumas merentangkan khazanah Islam Nusantara dari berabad-abad lampau.

Foto: Ana Fauziyah/ Liputan6.com.

Diperkirakan dibangun setelah tahun 1755, Masjid Nur Sulaiman terletak persis di barat alun-alun Banyumas. Salah satu kekhasannya, jendela-jendela di sekeliling tembok berukuran besar.

Masjid Nur Sulaiman Banyumas dibangun tahun 1755 pada masa pemerintahan Adipati Banyumas Yoedanegara II. (Foto: Liputan6.com/Dinporabudpar Banyumas/Muhamad Ridlo)

Ruang imam terpisah dengan atap bangunan utama. Masjid Nur Sulaiman dibangun oleh Bupati IX Banyumas, Raden Tumenggung Yudonegoro III.

Foto: Pixabay

Bangunan masjid Nur Sulaiman berbentuk limasan, arsitektur khas Banyumas.

Dua pekerja sedang melakukan pengecatan pintu air Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (14/11). Pengecatan dilakukan untuk menjaga pintu air yang merupakan salah satu cagar budaya tersebut agar tetap bersih dan terawat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Masjid Kajiwatu terletak di pelosok Desa Tamansari, Kecamatan Karanglewas. Berarsitektur limasan terpancung dan tumpang, masjid ini dibangun oleh Abdullah Isa.

Pekerja sedang menyelesaikan pengecatan pintu air Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (14/11). Pengecatan dilakukan untuk menjaga pintu air yang merupakan salah satu cagar budaya tersebut agar tetap bersih dan terawat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Diperkirakan masjid Kajiwatu dibangun pada tahun 1834. Bangunan masjid direhab pertama kali pada 6 Desember 1877.

Pekerja melakukan pengecatan pintu air Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (14/11). Pengecatan dilakukan untuk menjaga pintu air yang merupakan salah satu cagar budaya tersebut agar tetap bersih dan terawat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Konon masjid Kajiwatu dibangun dari satu batu besar. Abdullah Isa lalu memecah batu tersebut jadi bagian-bagian kecil, untuk lantai, tiang dan dinding masjid.

Shah Cheragh disebut-sebut memiliki sejarah yang mistis. (Via: boredpanda.com)

Berlokasi di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, arsitektur Masjid Saka Tunggal sangat unik. Bangunannya hanya ditopang oleh satu pilar utama.

Pengunjung berdoa di makam Al Habib Husein bin Abubakar bin Abdillah Al 'Aydrus, Masjid Luar Batang di daerah Pasar Ikan, Jakarta, (7/6/2016). Berziarah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia selama bulan Ramadan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Tergolong salah satu masjid tertua di Indonesia, Masjid Saka tunggal dibangun tahun 1288. Masjid ini jadi bagian kearifan lokal penganut Islam Aboge yang memiliki sistem perhitungan almanak Jawa.

Sejarah Masjid Qiblatain tak lepas dari wahyu yang diterima Nabi Muhammad SAW di tahun kedua Hijriah.

Masjid Saka Tunggal dikaitkan dengan tokoh penyebar Islam, Kiai Mustolih. Konon sang Kiai adalah putra Prabu Siliwangi dari Pajajaran.

Pekerja mengamplas pintu air Istiqlal, Jakarta Pusat, sebelum melakukan pengecatan, Senin (14/11). Pengecatan dilakukan untuk menjaga pintu air yang merupakan salah satu cagar budaya tersebut agar tetap bersih dan terawat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sarat sejarah dan kaya muatan khazanah Islam, masjid di Banyumas tak semata tempat ibadah tapi juga ruang dakwah, pendidikan dan aktivitas keagamaan lain.

Sumber: Merdeka

Reporter: Abdul Aziz

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya