Liputan6.com, Jakarta Masjid-masjid bersejarah di Banyumas. Kuatnya Islam di Kabupaten Banyumas, dapat dilihat dari masjid-masjid bersejarah. Terletak di pusat kota sampai pelosok desa, masjid-masjid di Banyumas merentangkan khazanah Islam Nusantara dari berabad-abad lampau.
Diperkirakan dibangun setelah tahun 1755, Masjid Nur Sulaiman terletak persis di barat alun-alun Banyumas. Salah satu kekhasannya, jendela-jendela di sekeliling tembok berukuran besar.
Ruang imam terpisah dengan atap bangunan utama. Masjid Nur Sulaiman dibangun oleh Bupati IX Banyumas, Raden Tumenggung Yudonegoro III.
Bangunan masjid Nur Sulaiman berbentuk limasan, arsitektur khas Banyumas.
Masjid Kajiwatu terletak di pelosok Desa Tamansari, Kecamatan Karanglewas. Berarsitektur limasan terpancung dan tumpang, masjid ini dibangun oleh Abdullah Isa.
Diperkirakan masjid Kajiwatu dibangun pada tahun 1834. Bangunan masjid direhab pertama kali pada 6 Desember 1877.
Konon masjid Kajiwatu dibangun dari satu batu besar. Abdullah Isa lalu memecah batu tersebut jadi bagian-bagian kecil, untuk lantai, tiang dan dinding masjid.
Berlokasi di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, arsitektur Masjid Saka Tunggal sangat unik. Bangunannya hanya ditopang oleh satu pilar utama.
Tergolong salah satu masjid tertua di Indonesia, Masjid Saka tunggal dibangun tahun 1288. Masjid ini jadi bagian kearifan lokal penganut Islam Aboge yang memiliki sistem perhitungan almanak Jawa.
Masjid Saka Tunggal dikaitkan dengan tokoh penyebar Islam, Kiai Mustolih. Konon sang Kiai adalah putra Prabu Siliwangi dari Pajajaran.
Sarat sejarah dan kaya muatan khazanah Islam, masjid di Banyumas tak semata tempat ibadah tapi juga ruang dakwah, pendidikan dan aktivitas keagamaan lain.
Sumber: Merdeka
Reporter: Abdul Aziz