Liputan6.com, Jakarta PT Sarimelati Kencana, pemegang lisensi restoran cepat saji Pizza Hut, berencana menambah 124 gerai Pizza Hut hingga tahun 2019. Saat ini, sudah 51 gerai telah dibangun sepanjang tahun 2017.
"Masih 175 outlet gerai yang masih harus kami bangun. Kami sudah bangun 51 gerai di 2017, berarti masih ada 124 gerai lagi, dan akan kami bangun dalam dua tahun yang akan datang, yakni 2018 dan 2019," ujar Direktur Utama PT Sarimelati Kencana Joe Sasanto di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/5/2018).
Advertisement
Dia menambahkan, gerai yang akan dibangun terdiri atas Pizza Hut (PH) atau Pizza Hut Delivery (PHD). Tercatat, 25 persen gerai merupakan Pizza Hut (PH) dan 75 persen gerai merupakan Pizza Hut Delivery (PHD).
Selain itu, perseroan setidaknya akan membangun setengahnya pada tahun ini, dengan biaya mencapai Rp 4 miliar hingga Rp 8 miliar. Hal ini bergantung pada gerai dalam mal dan gerai luar mal.
"Beda-beda. Jadi untuk gerai luar mal ini sekitar Rp 8 miliar, kalau gerai dalam mal Rp 4 miliar. Kalau di luar mal kita yang bangun," tuturnya.
Sementara itu, penjualan di bulan Ramadan naik hingga 10 persen. Diperkirakan, angka tersebut akan terus naik menjelang seminggu sebelum Lebaran.
Tercatat di Bursa, Intip Saham Guna Timur Raya dan Pengelola Pizza Hut
Dua emiten mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu (23/5/2018). Emiten itu antara lain PT Guna Timur Raya Tbk dan PT Sarimelati Kencana Tbk atau pengelola Pizza Hut Indonesia.
PT Guna Timur Raya Tbk, perusahaan bergerak di jasa transportasi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan dengan kode emiten TRUK ini merupakan perusahaan ke-15 yang catatkan saham di BEI.
Lalu, bagaimana pergerakan sahamnya pada pencatatan perdana?
Pada pembukaan perdagangan, saham TRUK melonjak signifikan. Saham TRUK naik 49,56 persen atau Rp 114 ke posisi Rp 344 per saham dari harga saham perdana yang ditawarkan Rp 230 per saham. Saham TRUK ditransaksikan di posisi tertinggi Rp 344 per saham dan terendah Rp 344 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 16 kali dengan nilai transaksi Rp 455,2 juta.
Baca Juga
Sementara itu, PT Sarimelati Kencana Tbk, perusahaan bergerak di bidang jasa dan restoran mencatatkan saham dengan kode PZZA. Berbeda dengan saham TRUK naik signifikan pada pencatatan perdana di BEI, saham PZZA naik Rp 50 atau naik 4,54 persen ke posisi Rp 1.150 per saham.
Harga saham PZZA ditransaksikan di level tertinggi Rp 1.175 dan terendah Rp 1.000 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 3.392 kali dengan volume perdagangan 3,19 juta saham. Nilai transaksi Rp 351,9 miliar.
"Setiap saat adalah good timing, kalau perusahaan IPO sekarang sudah dapat pembeli untuk long term kalau perusahaanya bagus. Jadi, semakin banyak perusahaan yang makin tahu untuk mencari dana dan mengembangkan perusahaan melalui pasar modal," tutur Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Alpino Kianjaya di gedung BEI, Rabu (23/5/2018).
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement