Garuda Indonesia dan Batik Air Terbang Perdana dari Bandara Kertajati Besok

Bandara Kertajati akan memulai operasional layanan penerbangan perdana besok (24/5/2018). Ada dua maskapai yang akan terbang perdana dari bandara tersebut.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 23 Mei 2018, 14:54 WIB
Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. (Dok Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencananya akan membuka operasional perdana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau dikenal dengan Bandara Kertajati di  Majalengka, Jawa Barat, besok (24/5/2018).

Manager Humas AirNav Indonesia Yohanes Sirait mengatakan, pengoperasian Bandara Kertajati tersebut setelah dilakukan Aeronautical Information Publication (AIP) yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kepada seluruh stakeholder penerbangan, baik domestik maupun internasional pada 29 Maret 2018.

"Terhitung 2 X 28 hari dari tanggal publikasi tersebut, maka Bandara Kertajati efektif dapat beroperasi, yakni tanggal 24 Mei 2018. Jadi tanggal 24 Mei 2018 bukanlah peresmian Bandara Kertajati, tetapi tanggal efektif bandara tersebut dapat melayani penerbangan," kata dia kepada wartawan, Rabu (23/5/2018).

AIP merupakan publikasi yang berisi informasi operasional penerbangan seperti lokasi bandara, fasilitas penerbangan, rute, dan informasi lainnya. Hal ini merupakan hal yang harus dilakukan saat membuka bandara baru dan sesuai dengan Annex 15 ICAO (International Civil Aviation Organization).

Di 24 Mei 2018 tersebut, terdapat inaugural flight (historical flight) dari dua maskapai yang sudah mengajukan jadwal penerbangannya.

"Yakni Garuda Indonesia dan Batik Air dengan membawa penumpang VVIP dan VIP, " tegasnya.

Yohanes menambahkan, terkait layanan di Bandara Kertajati, AirNav Indonesia sudah siap melayani penerbangan di Bandara Kertajati. Pada 29-30 Maret 2018, AirNav sudah melakukan validasi prosedur penerbangan dengan menggunakan pesawat Beechcraft King Air B350-I registrasi PK-CAP dari Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan.

"Baik fasilitas, prosedur maupun personel saat ini sudah ditempatkan di Bandara Kertajati untuk melayani penerbangan dari dan ke Bandara Kertajati," tutupnya.


Garuda Indonesia Siap Angkut Jemaah Haji dari Bandara Kertajati

Garuda Indonesia bakal membuka rute baru Denpasar-Bali ke Chengdu Tiongkok dengan frekuensi empat kali seminggu dengan pesawat Airbus.

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia siap untuk menerbangkan jemaah haji dari Bandara Kertajati, Jawa Barat. Hal ini menandai kesiapan bandara yang sudah dapat beroperasi pada 24 Mei nanti.

"Kita sangat tergantung dari Kemenag (Kementerian Agama) ya, tapi kita jadwalnya sudah siap untuk angkut," ujar Direktur Operasional Garuda Indonesia, Triyanto di Kemenko Maritim, Jakarta, pada 22 Mei 2018. 

Dia mengungkapkan, jumlah penerbangan haji yang akan lewat Bandara Kertajati sekitar 5 kloter. "Itu kan untuk Majalengka dan Sumedang. Berangkat pulang," imbuhnya.

Untuk menandai beroperasinya Bandara Kertajati, pihak Garuda sudah menyiapkan dua penerbangan dari Jakarta dan Bandung untuk melakukan historical landing di Kertajati.

"Dari Jakarta satu dan Bandung. Dua-duanya tanggal 24 Mei," ujar dia.

Dia menjelaskan para jemaah haji nantinya tidak akan melakukan penerbangan langsung dari Bandara Kertajati menuju Arab Saudi, melainkan bakal singgah dulu di Bandara Soekarno-Hatta atau yang dikenal dengan sebutan penerbangan antara.

Nantinya jemaah haji yang berangkat dari Kertajati akan diangkut menggunakan pesawat Garuda jenis 330, yang terlebih dulu ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Hal ini karena panjang runway Bandara Kertajati mencapai 2.500 meter, belum memungkinkan untuk didarati pesawat jenis Boeing 777 atau pesawat yang akan menerbangkan jemaah haji ke Arab Saudi.

Berdasarkan peraturan keselamatan, Boeing 777 boleh mendarat di runway dengan panjang 3.000 m. Karena itu, dia mengharapkan proses pengerjaan tambahan runway dapat dilakukan dalam waktu dekat, sehingga pada saat umrah nanti, Bandara Kertajati sudah dapat menampung pesawat yang lebih besar dan siap melayani penerbangan langsung ke Arab Saudi.

"Umrah juga harus (pesawat) yang besar. Umrah kan sesudah haji. Bulan November. Jadi diharapkan sekarang dibangun landasannya pada saat Oktober sudah jadi dan bisa go (layani penerbangan langsung)," papar Triyanto.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui bahwa panjang runway Bandara Kertajati memang belum memungkinkan didarati pesawat besar. Karena itu, penerbangan antara memang harus dilakukan.

"Enggak ada masalah dengan runway, runway sudah 2.500 m kalau (Boeing) 777 tidak bisa memang tapi kita gunakan alternatif (pesawat jenis) 330 atau yang lain. Pokoknya kita tidak akan melanggar ketentuan berkaitan dengan keselamatan," dia menjelaskan.

"Kerja sama dengan AP II, bulan Juli akan ditambah menjadi 3.000. Jadi tahun depan sudah bisa (Boeing) 777 mendarat di sana. Paling 6 bulan selesai," dia menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya