Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengungkapkan pihaknya belum membahas soal cawapres dengan PKS. Untuk menentukan hal tersebut, Gerindra dan PKS harus duduk bersama.
"Belum kita dudukkan bersama-sama. Apalagi kita harus duduk bareng-bareng, nanti koalisinya dulu, baru bicarakan nama-nama yang kita sepakati bersama. Harus menjadi semacam kemufakatan-lah," ucap Fadli di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Advertisement
Dia menuturkan, memang di internal Gerindra ada yang mengusulkan nama Anies Baswedan. Namun Wakil Ketua DPR RI ini menyatakan aspirasi itu tidak semua.
"Ada, tapi tidak semua. Ada nama-nama lain di luar nama tersebut. Saya kira semua itu bahan untuk melakukan musyawarah," klaim Fadli.
Soal kemungkinan Anies jika terpilih sebagai calon wakil presiden, Fadli belum dapat mengungkapkannya. Dalam kesepakatannya, Gerindra dan PKS telah setuju agar Anies Baswedan tetap menunaikan amanahnya sebagai gubernur DKI selama lima tahun.
"Nanti kita akan dudukkan bersama kalau itu pasti," pungkasnya.
Presiden PKS Sohibul Iman sebelumnya mengatakan, nama mantan Rektor Universitas Paramadina itu muncul dari Gerindra, lantaran ada aspirasi para kader partai berlambang burung tersebut. Bahkan dia mengungkapkan Gerindra minta persetujuan partainya.
9 Nama Cawapres
Dia pun menjelaskan, menghormati hal tersebut. Tapi sampai sekarang, di antara 9 nama Cawapres dari PKS, tidak ada nama Anies.
"Sebagai aspirasi dari Gerindra tentu kami menghormatinya," ungkap Sohibul kepada Liputan6.com, Selasa 22 Mei 2018.
Meski menghormati, dia menuturkan, harus dipikirkan secara matang soal Anies mendampingi Prabowo di Pilpres 2019 mendatang.
Dia menuturkan ada untung ruginya mantan Menteri Pendidikan itu menjadi Cawapres. Pasalnya, masih kata Sohibul, sejak awal PKS sudah memandatkan Anies sebagai Gubernur DKI 5 tahun.
Saksikan tayangan video menarik berikut ini:
Advertisement