SBY: Serangan Teroris Beberapa Waktu Lalu Nyata

SBY menegaskan, dirinya mendukung revisi Undang-undang Antiterorisme.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 23 Mei 2018, 20:56 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato saat pengukuhan putranya Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pemilukada dan Pilpres 2019, Jakarta, Sabtu (17/2). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara mengenai serangan teroris yang terjadi belakangan ini. Pria yang akrab disapa SBY itu menyebutkan aksi teroris memang benar adanya.

"Serangan teroris beberapa saat lalu nyata. Saya tak latah berkata ‘ini pengalihan isu’, seperti tuduhan sejumlah politisi kepada saya dulu yang ASBUN," tulis SBY dalam akun twitternya, Jakarta, Rabu (23/5/2018).

SBY menegaskan, dirinya mendukung revisi Undang-undang Antiterorisme. Sebab, ia menilai, aparat keamanan dan penegak hukum perlu miliki kewenangan yang cukup dalam menumpas para teroris.

Selain itu, kerja sama dan sinergi antara aparat intelijen, kepolisian, TNI harus baik dan efektif. Dia meminta unsur-unsur tersebut dapat menghilangkan ego masing-masing. Sehingga dapat mendeteksi, mencegah dan menggagalkan serangan teroris.

“Ke depan, intelijen, kepolisian dan TNI harus makin awas, bisa deteksi dan gagalkan aksi teror. Itu tugas utama. Ini harapan rakyat,” ucap dia.

Tak hanya aparat kemanan, Pemerintah pun dalam menghadapi terorisme harus bersatu memiliki pemikiran yang sama. SBY menilai dfinisi terorisme yang ditawarkan pemerintah baik. Yaitu tajam, fokus dan relevan.

"Jangan seperti rumusan "subversi" yg melebar ke mana-mana," imbuh SBY.

"Kewenangan utk menyadap & menahan terduga teroris harus tepat & benar. Jangan disalahgunakan. Jangan rakyat malah merasa "diteror". Demikian tweet SBY.

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya