DANA Siap Sokong Transformasi Ekonomi Digital di Indonesia

Berbekal beragam fitur yang mumpuni, DANA siap transformasi ekonomi digital di Indonesia.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 23 Mei 2018, 21:14 WIB
Tampilan aplikasi dompet digital DANA (liputan6.com/Agustinus M.Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Layanan dompet digital, DANA, yang baru diperkenalkan beberapa bulan lalu siap mendukung transformasi ekonomi digital di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh CEO DANA Vincent Iswara saat bertemu dengan awak media.

Ia menuturkan, pembayaran digital menawarkan transaksi yang lebih mudah dan bagus. Karena itu, DANA hadir untuk ikut mentransformasi ekonomi digital Indonesia dengan lebih cepat.

Menurutnya, hal itu tak lepas dari animo masyarakat yang mulai beranjak ke digital. Selain itu, peningkatan penggunaan smartphone secara tak langsung turut mempengaruhi adopsi layanan digital di Tanah Air.

"DANA ingin menjadi dompet digital yang bisa mentransfer seluruh transaksi yang biasa dilakukan menjadi digital. Oleh sebab itu, tak hanya aman, DANA juga mudah digunakan," tuturnya saat ditemui di kantor DANA di Jakarta, Rabu (23/5/2018).

Untuk menunjang rencana itu, DANA pun sudah disiapkan untuk dapat bekerja dengan beragam transaksi. Tak hanya transaksi online, Vincent mengatakan, ke depannya layanan ini juga dapat digunakan untuk transaksi di toko offline.

Lebih lanjut, ia mengatakan DANA hadir sebagai platform yang terbuka sehingga dapat bekerja dengan banyak rekanan. Untuk saat ini, layanan ini sudah terintegrasi di BlackBerry Messenger (BBM), Bukalapak, Tix.id, dan aplikasi Ramayana.

"Dengan sistem integrasi ini, kami ingin membuat pengalaman yang lebih seamless. Jadi, nanti sekali top up untuk dompet DANA, dapat digunakan untuk transaksi di seluruh rekanan yang terhubung," tuturnya menjelaskan.

Vincent juga menyebut tak pernah menganggap pemain financial technology lain sebagai kompetitor. Ia merasa Indonesia masih berada dalam tahap awal, sehingga kesempatan untuk menggarap pasar di sini masih terbuka lebar.

"Kami mau seluruhnya menjadi digital. Jadi, kompetitor saya adalah dompet dan isi di dalamnya. Dengan kata lain, kami ingin mengubah seluruh isi dompet ini menjadi digital, sehingga tak perlu lagi membawa dompet ke depannya," tuturnya.


DANA Optimistis Jadi Salah Satu Dompet Digital Terbesar di Indonesia

CEO Dana, Vincent Iswara memberi penjelasan tentang DANA Jakarta, Rabu(21/3). DANA, Dompet Digital Indonesia merupakan sebuah layanan dari perusahaan rintisan (start up) di bidang teknologi finansial. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

DANA pun optimistis akan menduduki posisi tiga besar dompet digital di Tanah Air dan menumbuhkan transaksi nontunai.

"Kami ingin berada di posisi tiga besar dompet digital di Indonesia. Untuk mencapai target ini, kami memiliki berbagai persiapan mulai dari teknologi-teknologi baru hingga memperbanyak merchant mitra," tutur Vincent.

Ia menjelaskan, DANA memiliki peluang besar untuk tumbuh, kendati harus menghadapi persaingan dari para kompetitornya. Terlebih lagi, pemerintah juga mendorong Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), sehingga ada peluang besar untuk mendorong lebih banyak masyarakat menggunakan nontunai sebagai alat transaksi.

Dari internal DANA sendiri, dompet digital ini akan memiliki serangkaian teknologi baru yang sedang disiapkan.

Beberapa teknologi tersebut adalah QR code, serta pengenalan wajah dan gambar. Serangkaian teknologi baru itu disiapkan oleh tim DANA, yang sebagian besar terdiri dari bagian teknis.


Teknologi Anyar yang DANA Siapkan

Seorang wanita menunjukkan layanan DANA di Jakarta, Rabu(21/3). DANA, Dompet Digital Indonesia merupakan sebuah layanan dari perusahaan rintisan (start up) di bidang teknologi finansial. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"In-house kami, rasio engineer-nya sangat besar yaitu 70-80 persen adalah tim teknis dan ini menjadi salah satu yang membedakan kami dengan layanan lainnya. Ini baru awalnya (peluncuran versi beta), ada banyak hal lagi yang akan kami umumkan, termasuk banyak teknologi baru," ungkap Vincent.

Untuk QR code sendiri, Vincent mengaku DANA masih berdiskusi dengan pihak Bank Indonesia (BI), mengingat standarisasi mengenai transaksi penggunaan teknologi tersebut belum ditetapkan.

Namun ia memperkirakan QR code akan meluncur di DANA pada tahun ini. "Tapi dipastikan, layanan kami akan sesuai dengan standarisasi BI, kami terus berkomunikasi dengan BI," sambungnya.

Adapun DANA saat ini baru menjalani kerja sama dengan sekitar 40 merchant, yang mempunyai layanan online. Untuk tahap awal, kata Vincent, akan lebih mudah merilis DANA untuk masyarakat yang sudah terbiasa berbelanja online dengan layanan nontunai.

Vincent menegaskan, DANA akan terus menambah daftar merchant di Indonesia, termasuk pedagang offline seperti warung tradisional. Menurutnya, tidak ada standarisasi khusus untuk merchant yang ingin menggunakan layanan DANA.

"Selama mereka mau bekerjasama, kami terbuka karena kami adalah open platform. Kami berharap DANA akan semakin dikenal dan terintegrasi dimana-mana," pungkasnya.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya