Menolak Tinggalkan Rumah, Orangtua Tuntut Anak di Persidangan

Pasangan Mark dan Christina Rotondo berusaha menendang putra mereka dari rumah sampai menuntutnya ke pengadilan.

oleh Nur Aida Tifani diperbarui 25 Mei 2018, 12:00 WIB
Ilustrasi Foto Rumah (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan Mark dan Christina Rotondo sepertinya tak setuju jika anak mereka terlalu lama tinggal di rumah. Sebuah laporan pengadilan di Syracuse, New York, pada 7 Mei lalu menyebutkan bahwa pasangan Rotondo akan menuntut anak mereka untuk keluar dari rumah.

Sebelum melakukan gugatan ini, Mark dan Christina sudah memberikan surat kepada putra mereka, Michael Rotondo (30), pada Februari.

Kedua orang tua Michael berbaik hati memberinya uang senilai 1,100 dolar atau setara dengan Rp 15,6 juta sebagai modal untuk mencari tempat tinggal baru. Meski begitu, anak mereka justru mengabaikan tawaran itu dan menolak pindah.

Dalam surat itu juga tertulis sebuah komentar tajam terhadap kelakuan sang anak yang malas mencari pekerjaan.

"Ada banyak lowongan pekerjaan terbuka bahkan untuk orang yang memiliki riwayat kerja yang minim sepertimu. Carilah pekerjaan, kamu harus bekerja," tulis kedua orang tua Michael dalam surat.

Selain itu, mereka juga memberikan batas waktu pada sang anak untuk berkemas dan pindah pada 15 Maret, disertai dengan tuntutan hukum.


Michael tak berniat pindah dari rumah orangtua

(Foto: Lad Bible) Michael Rotondo.

Menjelang akhir Maret, ternyata tak ada niat dari Michael untuk menyetujui permintaan orang tuanya. Sehingga Mark dan Christina mengambil jalur hukum untuk mengusir putra mereka dari rumah.

Saat pengadilan berlangsung, Michael berdalih bahwa ia belum menemukan tempat tinggal yang cocok untuknya. Baginya hanya rumah orangtuanya yang menjadi tempat tinggal paling tepat.

Malahan ia juga mengatakan di pengadilan bahwa seharusnya orangtuanya memberikan keringanan waktu selama enam bulan untuknya mencari tempat tinggal dan pekerjaan baru.

Untuk mengatasi masalah keluarga tersebut, hakim turut meminta layanan perlindungan dewasa. Saat diselidiki, Michael sendiri tidak berkontribusi di rumah.

 


Kemalasan Michael

(Foto: Google Maps via BBC)

Ia tidak memberikan dukungan finasial ataupun mengerjakan pekerjaan rumah. Dari situ mungkin Mark dan Christina sudah tak tahan dengan kemalasan putra mereka, sehingga memutuskan untuk mengusirnya.

Sebelumnya putra mereka juga diketahui bekerja di sebuah situs web bisnis. Namun setelah kehilangan pekerjaan ia kembali ke rumah orang tuanya.

Menurut WABC News, Michael menyebut gugatan orangtuanya merupakan sebuah pembalasan terhadap dirinya. Ia telah meminta pengadilan untuk membatalkan gugatan tersebut.

Namun, keluarga Rotondo akan membawa kasus mereka ke Mahkamah Agung hingga akhir bulan Mei ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya