Para Bos Teknologi Bertemu Presiden Prancis

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menggelar Tech for Good Summit, yang dihadiri oleh para petinggi perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS).

oleh Andina Librianty diperbarui 24 Mei 2018, 16:00 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menggelar pertemuan Tech For Good (Foto: screenshot via akun YouTube Emmanuel Macron)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menggelar Tech for Good Summit, yang dihadiri oleh para petinggi perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS). Salah satu yang hadir adalah CEO Facebook Mark Zuckerberg.

Selain Zuckerberg, CEO Microsoft Satya Nadella dan CEO Uber Dara Khosrowshahi, juga turut hadir. Selain itu, para eksekutif dan pemimpin dari IBM, Salesforce, Samsung, dan berbagai perusahaan lain akan menghadiri pertemuan tersebut.

Macron memanfaatkan pertemuan itu untuk mengingatkan para pemimpin perusahaan teknologi mengenai tanggung jawab mereka terhadap konsumen dan dunia.

Seperti diketahui, perusahaan teknologi belakangan menjadi sorotan terkait keamanan data pengguna, terutama setelah skandal penyalahgunaan data puluhan juta pengguna Facebook terungkap ke publik.

Macron juga mengingatkan mereka bahwa Prancis mendukung regulasi teknologi yang kuat.

"Tidak ada makan siang gratis," ungkap Macron kepada para pemimpin teknologi itu, ketika meminta mereka berkomitmen menjadi perusahaan yang lebih baik, terutama soal tanggung jawab.

Adapun kehadiran Zuckerberg cukup menarik perhatian. Pasalnya, beberapa hari sebelum bertemu dengan Macron, ia menghadiri pertemuan dengan Parlemen Eropa di Brussel, Belgia, untuk mengklarifikasi berbagai isu terkait keamanan data pribadi.


Bos Facebook Dicecar Parlemen Eropa soal Privasi Data

CEO Facebook Mark Zuckerberg (AP Photo/Jacquelyn Martin)

Parlemen Eropa mencecar Zuckerberg dengan berbagai pertanyaan terkait privasi dan keamanan data, terutama terkait skandal penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh konsultan politik Cambridge Analytica (CA).

Pertemuan tersebut dilaporkan tidak berjalan dengan baik. Pasalnya, para anggota Parlemen Eropa mengaku belum puas dengan jawaban yang disampaikan suami Priscilla Chan tersebut.

Dalam pertemuan itu, para anggota Parlemen Eropa mencecar Zuckerberg dengan berbagai pertanyaan terkait privasi data selama satu jam. Setelah mendengarkan pertanyaan dari anggota Parlemen Eropa, ia pun memberikan jawabannya.

Sayangnya, ia hanya menjawab pertanyaan selama 25 menit, tidak sebanding dengan lamanya para anggota parlemen mencecarnya. Menurut laporan CNET, Zuckerberg tidak memberikan jawaban jelas untuk beberapa pertanyaan.


Parlemen Eropa Kesal

Presiden Parlemen Eropa Antonio Tajani (kanan) menyambut CEO Facebook Mark Zuckerberg di Brussel, Belgia, Selasa (22/5). Zuckerberg menemui Parlemen Eropa untuk mendiskusikan isu penjualan data ke Cambridge Analytica. (AP Photo/Geert Vanden Wijngaert)

Salah satu anggota parlemen yang kecewa dengan jawab Zuckerberg adalah politikus Belgia, Guy Verhofstadt. "Saya bertanya enam butir pertanyaan dengan opsi jawaban ya atau tidak, tapi saya tidak mendapat satu pun jawaban," ujarnya.

Zuckerberg pun obral janji dengan menjawab, "Saya akan memastikan kami (Facebook) melakukan follow up dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam beberapa hari ke depan."

Head Europe of Freedom and Direct Democracy Parlemen Eropa, Nigel Farage, meminta adanya transparansi di Facebook. Ia pun menilai Facebook sebagai platform yang memihak.

"Apakah Anda setuju jika saat ini Facebook bukan platform untuk semua ide yang dioperasikan secara memihak?" tanya Farage kepada Zuckerberg. Pendiri Facebook itu menjawab dengan menegaskan bahwa layanannya bukanlah platform yang mendukung ujaran kebencian, teror, dan kekerasan.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya