Liputan6.com, Jakarta - Suspensi udara kerap menjadi langganan bagi pencinta modifikasi. Tapi makin ke sini, suspensi jenis ini juga diminati pengendara yang mengutamakan fungsi.
Pasalnya, suspensi udara ini mengizinkan pengendara mengatur ketinggian kendaraan ketika membawa barang bawaan.
Advertisement
Seiring perkembangan, suspensi udara sendiri terbagi menjadi dua tipe yaitu tabung atau silinder dan airbag. Untuk tabung, suspensi udara jenis ini menggabungkan antara shock absorber dengan per, sedangkan airbag terpisah dan menggunakan komponen berupa balon yang dapat mengembang.
Menurut Yosef Bee selaku punggawa H2O Bodyworks, saat ini tren suspensi udara dengan jenis airbag lebih diminati ketimbang tabung.
"Sekarang model tabung sudah jarang dipakai. Model airbag lebih efisien. Sebetulnya lebih kepada mengikuti model kaki-kaki mobil pada saat ini,"
"Dulu tabung dibuat karena rata-rata mobil sedan, pada bagian suspensi belakangnya, shock dan per bersatu. Pada perkembangannya saat ini, suspensi belakang dibuat menjadi terpisah antara shock dan per," jelas Yosef kepada Otosia beberapa waktu lalu.
Selanjutnya
Meski begitu, menurut Yosef dari segi pemasangan dan perawatan, suspensi udara jenis air bag terbilang lebih mudah. Hal tersebut turut membuatnya semakin populer.
"Model tabung itu lebih rigid. Selain itu penggunaan atau pemasangan tabung biasanya terkendala di ruangan pemasangannya apabila dibandingkan dengan airbag, agak sulit untuk fitment-nya," jelas Yosef.
Sumber: Otosia.com
Advertisement