Liputan6.com, Jakarta - PT Blue Bird Tbk (BIRD) berencana menyiapkan sekitar 1.400 unit armada untuk perhelatan Asian Games 2018 dan IMF-World Bank Annual Meeting 2018.
"Kita rencana partisipasi untuk Asian Games, lebih dari 1.000 kendaraan, mix ada bus, limosin, dan kendaran truk," ungkap Direktur Blue Bird, Sigit Priawan Djokosoetono di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Baca Juga
Advertisement
Selain Asian Games, perusahaan berlogo Burung Biru tersebut juga akan menyediakan sekitar 400 armada dalam acara IMF-World Bank Annual Meeting yang akan digelar di Bali, pada Oktober tahun ini.
"Kita siapkan hampir 400 lebih limosin," imbuhnya.
Sigit mengatakan, penyediaan armada di perhelatan besar seperti Asian Games dan pertemuan tahunan IMF-World Bank tersebut diyakini mampu menyumbang kontribusi yang cukup baik bagi pendapatan per kuartal.
"Kontribusi lumayan bisa bantu karena ada kegiatan penyewaan di luar kota. Karena biasanya rombongan setelah acara, mereka sewa sendiri. Ke kuartal cukup membantu," kata Sigit.
Sebagai informasi, Blue Bird saat ini memiki junlah armada mencapai 29 ribu unit kendaraan. Jumlah tersebut, yakni taksi reguler sebanyak 22 ribu unit, taksi eksekutif mencapai 900 unit, limosin, dan sewa mobil sebanyak 5 ribu unit, dan sewa bus mencapai 500 unit.
Reporter : Dwi Aditya Putra
Sumber : Merdeka.com
Remajakan 4.000 Armada
Blue Bird juga akan meremajakan hingga 4.000 armada taksi hingga akhir tahun.
"Kemungkinan besar sekitar 3.000 hingga 4.000 armada taksi. Ini pakai MPV-nya, pakai avanza. Tapi ini masih dilihat lagi nanti bagaimana persisnya," tutur Direktur Independen Perusahaan Sandy Permadi.
Kata Sandy, hingga April ini saja, perseroan telah meremajakan 1.000 armada taksi. Adapun belanja modal (capex) perseroan sampai April ini mencapai Rp 250 miliar.
"Udah kebeli ya 1.000 ya, kendaraan yang masuk 1.000 dan kami sudah investasi ini Rp 250 miliar," ujarnya.
Namun Sandy enggan menyebutkan total capex perseroan sepanjang 2018. Ia mengaku, hal ini masih dalam tahap negosiasi dengan vendor serta principal.
"Ini kan capex ya, jadi Rp 250 miliar ini tidak semua kendaraan. Sampai akhir tahun kami belum tahu, karena lagi negosiasi dengan principal dan vendors," kata dia.
Sementara itu, Direktur Blue Bird Adrianto Djosoetono optimistis terkait kinerja perseroan secara kuartalan.
"Perseroan kan sudah mengoperasikan armada di 18 kota. Ke depan kami akan kerja sama dengan pembayaran non-tunai. Tahun ini, kami optimistis bisa jauh lebih baik. Intinya kami harapkan quarter by quarter ini bisa terus bertumbuh," tambahnya.
Untuk pendanaan perseroan diperoleh dari dukungan industri perbankan dalam pengadaan capex.
"Pendanaan dapat dukungan dari perbankan, ini campur ya, ekuiti perbankan. Dari perbankan komitmen bantu kita dalam hal pengadaan capex ini," tandas Andri.
Advertisement