Santri penyandang tunanetra membaca Al Quran Braille di Yayasan Raudlatul Makfufin, Tangerang Selatan, Kamis (24/5). Yayasan yang berdiri sejak tahun 1983 ini memproduksi Al Quran Braille sebanyak 60 buku setiap harinya. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Pekerja menyelesaikan percetakan Al Quran Braille di Yayasan Raudlatul Makfufin, Tangerang Selatan, Kamis (24/5). Satu set Al Quran Braille terjemahan berharga Rp.1.800.000 sedangkan tanpa terjemahan seharga Rp.1.100.000. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Pekerja menyelesaikan percetakan Al Quran Braille di Yayasan Raudlatul Makfufin, Tangerang Selatan, Kamis (24/5). Al Quran ini memiliki tiga varian yakni dengan terjemahan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan tanpa terjemahan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Hasil cetakan Al Quran Braille di Yayasan Raudlatul Makfufin, Tangerang Selatan, Kamis (24/5). Yayasan yang berdiri sejak tahun 1983 ini memproduksi Al Quran Braille sebanyak 60 buku setiap harinya. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Santri penyandang tunanetra berdiri di pintu percetakan Al Quran Braille di Yayasan Raudlatul Makfufin, Tangsel, Kamis (24/5). Satu set Al Quran Braille terjemahan berharga Rp.1.800.000 sedangkan tanpa terjemahan Rp.1.100.000. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Pekerja sedang menjilid Al Quran Braille di Yayasan Raudlatul Makfufin, Tangerang Selatan, Kamis (24/5). Al Quran ini memiliki tiga varian yakni dengan terjemahan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan tanpa terjemahan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Pekerja sedang menjilid Al Quran Braille di Yayasan Raudlatul Makfufin, Tangerang Selatan, Kamis (24/5). Yayasan yang berdiri sejak tahun 1983 ini memproduksi Al Quran Braille sebanyak 60 buku setiap harinya. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Tumpukan sisa kertas hasil cetak Al Quran Braille di Yayasan Raudlatul Makfufin, Tangerang Selatan, Kamis (24/5). Satu set Al Quran Braille terjemahan berharga Rp.1.800.000 sedangkan tanpa terjemahan seharga Rp.1.100.000. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Al Quran Braille tersimpan rapi di lemari Yayasan Raudlatul Makfufin, Tangerang Selatan, Kamis (24/5). Al Quran ini memiliki tiga varian yakni dengan terjemahan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan tanpa terjemahan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Al Quran Braille tersimpan rapi di lemari Yayasan Raudlatul Makfufin, Tangerang Selatan, Kamis (24/5). Yayasan yang berdiri sejak tahun 1983 ini memproduksi Al Quran Braille sebanyak 60 buku setiap harinya. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Dua santri penyandang tunanetra membaca Al Quran Braille di Yayasan Raudlatul Makfufin, Tangsel, Kamis (24/5). Satu set Al Quran Braille terjemahan berharga Rp.1.800.000 sedangkan tanpa terjemahan seharga Rp.1.100.000. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Santri penyandang tunanetra membaca Al Quran Braille di Yayasan Raudlatul Makfufin, Tangsel, Kamis (24/5). Al Quran ini memiliki tiga varian yakni dengan terjemahan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan tanpa terjemahan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Dua santri penyandang tunanetra membaca Al Quran Braille di Yayasan Raudlatul Makfufin, Tangerang Selatan, Kamis (24/5). Yayasan yang berdiri sejak tahun 1983 ini memproduksi Al Quran Braille sebanyak 60 buku setiap harinya. (Liputan6.com/Fery Pradolo)