Liputan6.com, Jakarta - Artis Shafaq Naaz memutuskan untuk tinggal sendiri. Namun, ada pengalaman tak mengenakkan yang dialami Shafaq Naaz selama mencari tempat tinggal baru di Mumbai.
Butuh waktu berbulan-bulan bagi Shafaq Naaz untuk mencari tempat tinggal di kota industri hiburan itu. Dengan statusnya yang belum menikah, artis dan juga seorang muslim, membuat pencariannya akan rumah tinggal makin sulit.
"Sudah tujuh tahun aku tinggal di Mumbai. Tapi apa yang kualami belakangan ini benar-benar mengejutkan. Dengan harga properti yang melonjak drastis, membeli rumah tetap jadi mimpi bagi sebagian besar dari kita semua. Terutama untuk yang pindah dari kota lain. Jadi, menyewa rumah adalah satu-satunya solusi untuk kami," ujar Shafaq Naaz, seperti dilansir dari Times of India bulan April lalu.
Baca Juga
Advertisement
"Sayangnya, di kota sebesar Mumbai, meski pemilik rumahnya berpendidikan dan maju, tapi banyak yang menolakku untuk menyewa rumah karena aku masih belum menikah, muslim, dan pekerjaanku artis. Aku sudah melihat lebih dari 10 apartemen bulan lalu dan tak ada yang mau menyewakanannya kepadaku," keluh Shafaq Naaz.
"Alasannya adalah karena statusku, agamaku dan juga pekerjaanku. Hal ini benar-benar melelahkan. Apalagi banyak di antara mereka yang menolak bahkan sebelum bertatap muka denganku. Apa susahnya sih bertemu dulu, baru setelah itu bilang 'tidak'?"
Khawatir Bunuh Diri
Meski Islam adalah agama terbesar kedua di India, kaum muslim di negara itu masih mendapatkan perlakuan diskriminatif. India masih berjuang untuk adil kepada semua pemeluk agama di sana, tetapi sikap rasis masih tersebar di mana-mana.
Ditambah dengan statusnya sebagai seorang artis, yang makin menyulitkan Shafaq untuk mencari rumah. Kekhawatiran penyewa adalah tingginya tingkat angka bunuh diri di kalangan artis India. "Mereka takut kalau rumah yang disewakan bakal dijadikan tempat bunuh diri," ujar Shafaq.
Advertisement
Dapat Tempat Tinggal
Kini ia sudah menemukan tempat tinggal, setelah berjuang untuk mencari selama berbulan-bulan. Meski tidak sesuai dengan impiannya, Shafaq tetap menerima selama ia bisa tinggal dan tak bingung dengan tempat berteduh.
"Sungguh lucu bagaimana kota ini memperlakukan manusia," tutupnya. (Wulan Noviarina/Kapanlagi.com)