Menikmati Sensasi Berbuka Puasa di Pasar Papringan ala Kaum Jakarta

Kaum Jakarta menciptakan replika Pasar Papringan, Temanggung agar pengunjung bisa berbuka puasa sambil merasakan sensasi berbelanja di pasar tradisional

oleh Sulung Lahitani diperbarui 24 Mei 2018, 18:30 WIB
Pasar Papringan Goes to Kaum (Liputan6.com/Sulung Lahitani)

Liputan6.com, Jakarta - Bila Anda berkunjung ke Temanggung, jangan lupa datang ke Pasar Papringan di Dusun Ngadiprono, Ngadimulyo, Kedu, Temanggung. Apa yang membuat pasar ini istimewa adalah Pasar Papringan berada di tengah kebun bambu dan hanya ada dua kali sebulan.

Pasar Papringan hanya buka selama 4 jam, dari pukul 6 pagi sampai 12 siang, tiap Minggu Wage dan Minggu Pon. Mengikuti tanggalan Jawa, tak heran pasar tradisional ini begitu unik.

Menu yang dijual di pasar ini pun tak kalah unik. Terdapat lebih dari 140 jajanan tradisional, produk pertanian, dan 50 jenis kerajinan buatan masyarakat yang dijual di pasar tersebut. Belum lagi, mata uang yang digunakan di sana berbeda dari lainnya.

 

Pasar Papringan Goes to Kaum (Liputan6.com/Sulung Lahitani)

Pasar Papringan menggunakan mata uang yang disebut "pring" di mana satu pring senilai Rp 2.000. Saat Anda berkunjung ke pasar ini, Anda dapat menukar uang rupiah dengan serenceng bambu yang disebut pring tersebut baru bisa ikut berbelanja.

Keunikan Pasar Papringan yang berdiri sejak tahun 2016 ini menarik perhatian banyak orang, baik lokal maupun mancanegara. Setiap pasar itu dibuka, jumlah orang yang datang bisa mencapai ribuan.

"Dulunya, lokasi pasar tersebut merupakan tempat pembuangan sampah. Lalu kami berpikir bagaimana merevitalisasi tempat tersebut dan mengubahnya menjadi tempat berkumpul warga," ungkap Project Manager Pasar Papringan, Fransisca Callista.

 


Pasar Papringan Goes to Kaum

Pasar Papringan Goes to Kaum (Liputan6.com/Sulung Lahitani)

Nah, bila Anda ingin merasakan sensasi mengunjungi Pasar Papringan, tak perlu jauh-jauh ke Temanggung. Selama bulan Ramadan, Kaum Jakarta mengubah halaman mereka menjadi replika Pasar Papringan.

Dengan tajuk "Pasar Papringan Goes to Kaum," selain sajian khas Kaum Jakarta, Anda dapat membeli penganan-penganan khas Pasar Papringan yang diolah sesuai tempat asalnya. Agar lebih mirip lagi, Anda akan diberikan gelang Pring sebagai cinderamata yang di tempat asalnya digunakan sebagai mata uang.

Pasar Papringan Goes to Kaum dapat Anda nikmati mulai tanggal 18 Mei-12 Juni 2018 dari pukul 17.00-20.00 WIB. Setiap harinya, terdapat 12-14 sajian kuliner tradisional berbeda, seperti Serungkulun, Bajingan, Lesah Ayam, Gablok Pecel, dan lainnya.

 

Pasar Papringan Goes to Kaum (Liputan6.com/Sulung Lahitani)

"Nantinya pengunjung bisa bebas memilih mau makanan pembuka yang mana, bisa buat takjil juga. Tapi selain itu kita sediakan menu utama juga," ungkap Lisa Virgiano, Brand Director Kaum Jakarta, saat ditemui di Kaum Restoran, Selasa (22/05/2018).

Lisa menambahkan, tujuan 'membawa' Pasar Papringan ke Kaum Jakarta adalah untuk lebih memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia. Ini juga menjadi komitmen Kaum untuk terus mendukung gerakan-gerakan yang bernilai baik dan digarap secara profesional.

Hidangan di Pasar Papringan Goes to Kaum dapat dinikmati menjelang buka puasa dengan harga Rp 185.000++ untuk dewasa dan Rp 92.000++ untuk anak di bawah 12 tahun. Tunggu apa lagi?

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya