Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan tiga jenis indeks baru pada Kamis 17 Mei 2018. Ketiga indeks ini adalah IDX High Dividend 20, IDX BUMN20 dan Jakarta Islamic Index 70 atau JII70
Kepala Divisi Riset dan Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Verdi Ikhwan menjelaskan IDX High Dividend 20 merupakan indeks yang berisikan 20 saham perusahaan yang tercatat di BEI yang secara rutin membagikan dividen tunai selama tiga tahun terakhir.
"Yang masuk dalam indeks ini adalah perusahaan yang membagikan dividen tunai selama tiga tahun terakhir serta memiliki rata-rata harian nilai transaksi reguler untuk periode tiga bulan, enam bulan dan 12 bulan terakhir masing-masing lebih besar dari Rp 1 miliar," ujar dia dalam edukasi wartawan pasar modal di BEI, Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Dia mengatakan, konstituen saat ini berdasarkan bobot saham dalam indeks per 11 Mei 2018 tercatat PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sebagai bobot terbesar yakni 15,52 persen pada IDX High Dividend 20.
Baca Juga
Advertisement
Disusul dengan Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada bobot 11,28 persen, dan selanjutnya diikuti oleh Astra Internasional Tbk dengan bobot 11,23 persen.
Sementara, lanjut dia untuk Indeks BUMN20 merupakan indeks yang berisikan 20 saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan afiliasinya. Saat ini terdapat 38 perusahaan tercatat yang termasuk BUMN, BUMD dan afiliasinya mencakup 25 persen total kapitalisasi pasar BEI.
"Saham dari perusahaan BUMN, BUMD dan afiliasinya merupakan anak perusahaan atau terdapat kepemilikan saham oleh pemerintah, telah tercatat selama enam bulan," kata dia.
Konstituen tercatat pada IDX BUMN20 berdasarkan bobot saham dalam indeks per 11 Mei 2018 yakni dipuncaki oleh Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan bobot 15,50 persen, selanjutnya diikuti oleh Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan bobot 14,18 persen, dan ketiga diisi oleh Bank Negara Indonesia (Tbk) sebesar 15,09 persen.
Selanjutnya, kata dia untuk Jakarta Islamic Index 70 (JII70) dipilih dari Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan telah tercatat selama enam bulan terakhir. Penilaiannya penghuni indeks ini juga menggunakan faktor rata-rata transaksi harian di pasar reguler dan kapitalisasi pasar.
"Saat ini terdapat 371 saham syariah dan mencakup 52,4 persen total kapitalisasi pasar di BEI," ujar dia.
Konstituen yang tercatat pada JII70 lanjutnya, berdasarkan bobot saham dalam indeks per 11 Mei 2018 yakni PT Unilever Indonesia Tbk dengan bobot 14,40 persen, selanjutnya PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) dengan bobot 14,09 persen, dan Astra Internasional Tbk pada bobot 10,99 persen.
Dia menambahkan, JII70 dapat menjadi acuan investasi baru bagi investor syariah yang membutuhkan pilihan saham syariah dengan jumlah yang lebih baik.
Sebelumnya, BEI menyatakan akan merilis tiga indeks baru pada April ini. Indeks baru tersebut sudah mengantongi persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Iya betul, ada tiga (indeks) yang nanti dirilis. Kalau enggak salah, ada indeks Syariah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan indeks dividen," tutur Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio di Gedung BEI, Jakarta.
Tito lebih jauh menuturkan, penerbitan indeks saham ini akan membantu pelaku pasar modal (investor), khususnya pemula, dalam berinvestasi di bursa saham.
"Di dunia, indeks itu didagangin. Kalau tidak paham, tanya broker. Kalau enggak mau pusing, you just buy the market. Misal, tertarik dengan indeks BUMN, ya beli saja. Jadi orang keluarin produk berdasarkan indeks tersebut. Ini memudahkan orang untuk berinvestasi," ujar dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Tiga Indeks Baru
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan 3 indeks saham baru pada Kamis 17 Mei 2018. Salah satunya adalah IDX High Dividend 20 yakni indeks atas harga 20 saham perusahaan tercatat yang tercatat di BEI yang secara rutin membagikan dividen tunai dan memiliki imbal hasil dividen (dividend yield) kepada para pemegangsahamnya.
Dua indeks saham baru lainnya adalah IDX BUMN 20 dan Jakarta Islamic Index 70 (JII70). IDX BUMN20 adalah indeks harga atas 20 saham perusahaan tercatat yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan afiliasinya. Sedangkan JII70 adalah indeks atas 70 saham syariah yang memiliki kapitalisasi pasar dan likuiditas transaksi tinggi.
BEI berharap ketiga indeks saham baru ini dapat menjadi alternatif acuan bagi para investor dan pengelola dana dalam melakukan investasi. Di masa mendatang, indeks-indeks ini dapat digunakan sebagai landasan acuan bagi produk-produk pasar modal seperti reksadana, Exchange Traded Fund (ETF), serta produk-produk derivatif lainnya.
Konstituen Indeks IDX High Dividend 20 adalah saham dari perusahaan Tercatat yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir serta memiliki rata-rata harian nilai transaksi reguler untuk periode 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan terakhir masing-masing lebih besar dari Rp 1 miliar. Selanjutnya Indeks IDX High Dividend 20 dipilih berdasarkan imbal hasil dividen, kriterialikuiditas, serta kapitalisasi pasar.
Indeks IDX BUMN20 dipilih dari saham BUMN, BUMD, dan afiliasinya (merupakan anak perusahaan atau terdapat kepemilikan saham oleh pemerintah) yang telah tercatat selama 6 bulan. Selanjutnya Indeks IDXBUMN20 dipilih berdasarkan kriteria likuiditas, jumlah hari diperdagangkan, dan kapitalisasi pasar.
BEI akan melakukan dua jenis evaluasi berkala atas Indeks IDX High Dividend 20 dan IDX BUMN20 yaitu evaluasi mayor yang mencakup evaluasi atas konstituen dan penyesuaian kembali bobot saham dalam indeks. Selanjutnya adalah Evaluasi Minor yang hanya mencakup penyesuaian kembali bobot saham dalam indeks.
Untuk indeks IDX High Dividend 20, Evaluasi Mayor dilakukan setiap akhir bulanJanuari dan selanjutnyaakanefektifsetiap hari bursa pertama di bulanFebruari. Evaluasi Minor untukindekstersebutdilakukansetiapakhirbulanJuli dan selanjutnyaakanefektifsetiap hari bursa pertama di bulanAgustus.
Sementara itu, Evaluasi Mayor indeks IDX BUMN20 dilakukan setiap akhir Januari dan Juli untuk selanjutnya akan efektif setiap hari bursa pertama pada Februari dan Agustus. Evaluasi minor untuk indeks IDX BUMN20 dilakukan setiap akhir April dan Oktober untuk selanjutnya akan efektif setiap hari bursa pertama pada Mei dan November.
Indeks JII70 akan dilakukan peninjauan berkala setiap akhir Mei dan November untuk selanjutnya aka nefektif setiap hari bursa pertama pada Juni dan Desember. Periode ini mengikuti jadwal peninjauan berkala ISSI dan Jakarta Islamic Index (JII).
BEI menetapkan tanggal dasar untuk indeks IDX High Dividend 20 dan IDX BUMN20 pada 30 Januari 2009 dengan nilaidasar 100. Sementara untuk indeks JII70 ditetapkan tanggal dasar pada 29 Mei 2009 dengan nilai dasar 100.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement