Liputan6.com, Jakarta Karakteristik merupakan bawaan lahir dari seorang anak. Ada anak yang terlahir sebagai anak yang pendiam, pemikir, serta tenang. Ada pula yang justru cukup merepotkan kedua orangtua, lantaran karakter yang cenderung ekspresif, berkemauan kuat, dan emosional.
Menjadi sebuah tantangan bagi orangtua jika memiliki anak yang memiliki karakteristik emosional. Level emosi yang tinggi pada seorang anak sebenarnya dipengaruhi oleh tiga faktor.
Advertisement
Faktor pertama adalah temperamen yang merupakan perilaku khas seseorang yang sangat dipengaruhi kepribadian dan pola asuh. Lalu faktor kedua yaitu faktor perkembangan.
Ada anak yang melalui proses perkembangan emosi dengan baik namun ada yang tidak. Hal ini tentu akan berdampak secara jangka panjang.
Tangani Anak yang Gampang Emosi
Aspek kognitif dan kondisi kesehatan secara keseluruhan sangat berpengaruh pada faktor perkembangan ini. Faktor ketiga yaitu kesehatan mental yang sangat ditentukan oleh pola asuh dan kondisi lingkungan.
Seperti dikutip dari situs Parents With Confidence pada Jumat, 25 Mei 2018, ada dua hal yang penting diterapkan ketika menghadapi anak dengan level emosional tinggi. Hal pertama yaitu mengingat dan menghargai bagaimana kondisi buah hati.
Hadapi dengan penuh kelembutan, dan energi positif yang kuat. Ketika mereka berulah dan berbuat kesalahan, jangan langsung memarahinya.
Biarkan mereka tumbuh menjadi versi terbaik diri sendiri. Pelajarilah kelebihan dan kelemahan anak agar dapat meningkatkan potensi dalam diri. Anda juga dapat membantu mereka untuk lebih mengenal diri sendiri.
Penulis : Dina Nazhifah / Dream.co.id
Advertisement