Warga Sumsel Bisa Tukar Uang di BI Maksimal Rp 3,8 Juta

Jelang Hari Raya Idhul Fitri, Bank Indonesia sudah membuka kas keliling penukaran uang baru.

oleh Nefri Inge diperbarui 25 Mei 2018, 18:01 WIB
Bank Indonesia Kanwil Sumsel membuka kas keliling penukaran uang baru. (Liputan6.com/Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Tradisi penukaran uang baru jelang perayaan Idul Fitri selalu dilakukan warga Sumatera Selatan (Sumsel). Namun, Bank Indonesia membatasi jumlah penukaran uang baru tersebut.

Muhammad Seto Pranoto, Deputi Direktur Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumsel mengatakan, bank sentral perlu membatasi penukaran uang sebesar Rp 3,8 juta untuk satu orang, dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Harus dibatasi, agar penyebarannya merata dan semua warga Sumsel kebagian uang baru. Aturan ini sudah kami terapkan sejak tahun lalu," ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis, 24 Mei 2018.

Untuk memudahkan masyarakat menukar uang, Bank Indonesia membuka mobil kas keliling dan kas titipan di sejumlah daerah di Sumsel.

Seperti di Plasa Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang yang sudah dimulai sejak 22 Mei 2018 hingga 24 Mei 2018. Kegiatan ini dilanjutkan pada 4 Juni 2018 hingga 7 Juni 2018.

Bank Indonesia Kanwil Sumsel juga sudah menyiapkan uang tunai sebesar Rp 8,1 triliun selama bulan puasa dan jelang Lebaran. Namun, sebagian besar merupakan pecahan uang kecil baru, yang paling banyak diminati masyarakat.

"Kita juga mengajak perbankan lainnya untuk mengoperasikan mobil kas. Ada 10 perbankan yang akan melayani penukaran uang, yaitu seperti Bank Sumsel Babel, Bank Mandiri, BRI, BTN, BCA, BNI, Bank Mega, dan Bank Permata," ungkapnya.

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 


Siapkan Uang Lama

Bank Indonesia Kanwil Sumsel membuka kas keliling penukaran uang baru. (Liputan6.com/Nefri Inge)

Menurut Agus Winarni, warga Kecamatan Ilir Timur 2, Palembang, setiap tahun dia bersama keluarganya selalu membagikan uang baru dengan pecahan kecil.

Jika kebutuhannya tinggi, dia harus menitip penukaran uang kepada saudaranya. Sebab, jumlah penukaran uang yang dibatasi.

"Karena banyak anak-anak, jadi kami membagikan pecahan uang kecil yang baru. Apalagi keluarga besar, jadi cukup banyak uang baru yang harus kami siapkan," ujarnya.

Biasanya, dia bersama keluarganya menukarkan uang baru jelang Idul Fitri. Pasalnya, saat ini, dananya banyak digunakan untuk kebutuhan selama Ramadan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya