PLN Terbitkan Obligasi Global USD 2 Miliar

PLN menerbitkan obligasi global untuk menutupi cicilan utang atas penerbitan obligasi sebelumnya.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Mei 2018, 19:30 WIB
Aktivitas penyambungan penambahan daya oleh petugas PLN di Jakarta, Rabu (21/6). Menyambut lebaran, PLN memberikan bebas biaya penyambungan untuk rumah ibadah dan potongan 50 persen untuk pengguna selain rumah ibadah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menerbitkan global bond atau surat utang global senilai USD 2 miliar. ‎Dana yang diperoleh sebagian akan dialokasikan untuk menutupi cicilan atas global bond yang sebelumnya.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka mengatakan, ‎obligasi global tersebut diterbitkan dalam dua tenor. Obligasi tersebut senilai USD 1 miliar dengan tenor 10 tahun. Kemudian obligasi senilai USD 1 miliar dengan tenor 30 tahun. Obligasi global tersebut memiliki tingkat bunga  masing-masing sebesar 5,45 persen dan 6,15 persen.

"Keberhasilan PLN menerbitkan global bond tahun 2018 ini kembali membuktikan bahwa di tengah gejolak pasar global, surat utang PLN tetap diminati oleh qualified investors sehingga orderbook mengalami oversubscribe sekitar 3,65 kali," kata Made, di Jakarta, Kamis (24/5/2018).

Made mengungkapkan, uang yang didapat dari penerbitan sebesar USD 2 miliar tersebut digunakan untuk membeli kembali (buy back) atau melunasi secara dini beberapa global bond PLN yang diterbitkan pada 2007 dan 2009. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada Agustus 2019, Januari 2020 dan  Juni 2037.

Obligasi global yang telah ada tersebut, dulu diterbitkan dengan tingkat bunga yang mahal yaitu masing-masing sebesar 8 persen, 7,75 persen, dan 7,875 persen.

"Tujuan penerbitan global bond kali ini adalah untuk proses liability management dan sekaligus debt reprofiling," tutur Made.

 


Terdaftar di Bursa Saham Singapura

Petugas PLN melakukan penyambungan penambahan daya listrik di Jakarta, Rabu (21/6). Menyambut lebaran, PLN memberikan bebas biaya penyambungan untuk rumah ibadah dan potongan 50 persen untuk pengguna selain rumah ibadah. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Proses penerbitan global bond PLN dan pembelian kembali sebagian global bond lama tersebut, dilakukan secara simultan sehingga praktis tidak ada uang yang keluar dari kas PLN. Selain tidak mengeluarkan uang kas pada aksi korporasi kali ini.

PLN sekaligus akan mendapatkan minimal dua manfaat yaitu manajemen likuiditas mengurangi refinancing risk pada pertengahan  2019 dan awal 2020. Ini karena kewajiban pelunasan jatuh tempo sebesar USD 750 juta untuk global bond due 2019 dan sebesar USD 1,25 miliar untuk obligasi global due 2020 hampir seluruhnya sudah tidak ada, dan diganti dengan global bond baru yang baru akan jatuh tempo pada  2028 dan 2048.

Manfaat berikutnya adalah p‎enghematan biaya bunga berjalan, karena obligasi lama dengan tingkat bunga 8 persen, 7,75 persen, dan 7,875 persen diganti dengan obligasi baru dengan tingkat bunga 5,45 persen dan 6,15 persen.

Selain itu, aksi korporasi PLN kali ini juga sekaligus mengurangi risiko ada tingkat bunga yang lebih mahal di masa yang akan datang karena sudah hampir pasti Fed Fund Rate akan terus dinaikkan pada 2018 dan 2019.

"Proses settlement transaksi tersebut di atas telah terjadi pada 21 Mei 2018 dan Global Bond PLN terdaftar pada Singapore Stock Exchange (SGX)," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya