Wall Street Tumbang Imbas Batalnya Pertemuan Trump dan Kim Jong-un

Wall street melemah pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta) karena keputusan Trump batal hadir di KTT Korea Utara.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 25 Mei 2018, 05:04 WIB
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Wall street merosot pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) membatalkan hadir pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Korea Utara.

Dikutip dari Reuters, Jumat (25/5/2018), indeks saham Dow Jones Industrial Average turun 75,05 poin atau 0,3 persen ke level 24.811,76.

Sementara indeks saham S&P 500 kehilangan 5,53 poin atau 0,20 persen ke level 2.727,76 dan Nasdaq Composite terkoreksi 1,53 poin atau 0,02 persen ke level 7.424,43.

Bursa saham AS berguguran terimbas pernyataan Trump yang membatalkan pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada 12 Juni mendatang. Korea Utara pun menepati janji meledakkan terowongan di tempat uji nuklirnya.

Sentimen lainnya yang menekan wall street adalah ancaman Trump yang akan memberlakukan tarif impor pada produk otomotif.

Untuk diketahui, pada Rabu waktu setempat, Trump memerintahkan Departemen Perdagangan AS untuk melakukan investigasi mengenai apakah impor kendaraan dan suku cadang mobil telah merusak industri otomotif AS.

Perintah investigasi ini akan semaki memperumit negosiasi perdagangan Amerika Serikat dengan China dan mitra dagang lainnya.

 


Tertahan Penguatan Saham Netflix

Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Tercatat transaksi perdagangan di bursa saham AS sebanyak 6,3 miliar saham. Pelemahan wall street juga dipengaruhi penurunan saham-saham perusahaan energi menyusul merosotnya harga minyak dunia sehingga turut membebani pasar.

Indeks sektor saham energi S&P. SPNY ditutup terkoreksi 1,7 persen. Senasib, saham perusahaan otomotif kena getah dari ancaman perang dagang Trump, yakni Fiat Chrysler Automobil (FCAU.N) melorot 0,9 persen.

Sementara saham lainnya justru naik menahan laju penurunan wall street lebih dalam. Saham General Electric (GE.N) melesat 3 persen atau rebound dari sesi sebelumnya dan saham Netflix untung 1,3 persen.

Penguatan kedua saham perusahaan tersebut membantu pasar saham. Nilai pasar saham Netflix tercatat menggelembung ke rekor USD 153 miliar dan mengalahkan Walt Disney Co (DIS.N) untuk pertama kalinya. Capaian ini menjadikan Netflix perusahaan di bidang hiburan yang paling berharga di dunia.

Saham-saham industri pertahanan pun melonjak pasca Trump membatalkan pertemuan dengan Kim Jong-un. Dia pun mengingatkan militer AS untuk siap jika ada tindakan dari Korea Utara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya