Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk melalui Divisi Departemen TOD dan Hotel sedang membangun proyek Transit Oriented Development (TOD) di beberapa lokasi yang dilalui jalur Light Rail Transit (LRT). Salah satunya di kawasan LRT City Jati Cempaka-Gateway Park di Bekasi, Jawa Barat.
General Manager Departemen TOD dan Hotel Adhi Karya Amrozi Hamidi menjelaskan, progres pembangunan kawasan Gateway Park tahap 1 sudah mencapai 37 persen. Ini terdiri dari pembangunan ruko, meliputi 20 unit dengan konsep 3 lantai, serta desain dan arsitektur yang modern, pembangunan mal dan pembangunan tower lot 1 (tower accordion).
Baca Juga
Advertisement
"Kawasan Gateway Park akan menyuguhkan hunian yang nyaman dan dilengkapi dengan fasilitas yang menarik," kata Amrozi dari keterangan resminya di Jakarta, Jumat (25/5/2018).
Fasilitas tersebut, diakuinya, terdiri dari feeder bus yang berkeliling kawasan, kolam renang dengan tema resort dan clear view area hijau, taman, jogging track, kolam dan tenpat bermain anak akan melengkapi kawasan LRT City Jati Cempaka-Gateway Park.
Selain itu, untuk konsep taman juga didesain dengan konsep floating stage (panggung yang dibangun di atas kolam). Nantinya berfungsi sebagai tempat berkumpul dan tempat untuk penampilan seni oleh komunitas-komunitas seni.
"Kolam juga nantinya akan berfungsi sebagai tempat penampungan air hujan, namun akan dilengkapi dengan jogging track dan gazebo agar penghuni dapat menikmati alam," jelasnya.
Selain itu, kawasan LRT City Jati Cempaka-Gateway Park mengusung pendekatan TOD dengan mengadopsi tata campuran, terintegrasi langsung dengan stasiun LRT dan dilengkapi jaringan pejalan kaki atau sepeda.
Pembebasan Lahan LRT Jabodebek Sudah 80 Persen
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rapat koordinasi bersama Kementerian/Lembaga terkait untuk membahas progres pengerjaan Light Rapid Transit atau LRT Jabodebek. Hasilnya membahas progres pembebasan lahan proyek tersebut.
Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Arie Yuriwin mengatakan rapat juga membahas progres pembebasan lahan untuk proyek LRT yang saat ini sudah mencapai 80 persen.
"Sudah 80 persen. Tinggal dua lokasi yang belum tahapan pengumuman sama pembayaran," ungkapnya ketika ditemui di Kemenko Maritim, Jakarta, pada 23 Mei 2018.
Proses penentuan lokasi untuk pembangunan depo dan trase di Bekasi pun terus berlanjut. Ditargetkan akan selesai pada minggu kedua bulan Agustus.
"Lagi beberapa titik khususnya yang untuk depo, yang kemarin belum ada penentuan lokasi ini akan segera ditindaklanjuti dengan penetapan lokasinya, sehingga untuk depo dan trase bisa kita selesaikan kira-kira Agustus minggu kedualah," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan rapat kali ini membahas secara khusus permintaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar pertemuan jalur LRT Jabodebek dan LRT Jakarta di daerah Dukuh Atas dibuat terpisah.
"Kan desain awal kan ketemu bareng, tapi Pak Gubernur (dalam) suratnya (meminta) tidak ketemu bareng tapi agak misah," ujarnya.
Bambang menyampaikan bahwa usulan Anies tersebut ditanggapi positif, sebab di daerah Dukuh atas nantinya akan dibangun kawasan TOD.
"Ini baik oke fine, karena akan dibangun TOD. Kalau syarat dari TOD itu ada perpindahan antara moda itu tidak boleh lebih dari 200 meter. Kalau jalan kaki tidak boleh lebih dari 6 menit. Konsepnya pak gubernur bisa," jelas dia.
"TOD nanti yang bangun MRT (PT MRT Jakarta). Penyelenggara MRT, desain macam-macam ada transitnya, ada commercial areanya ada pemukiman, office-nya," tandasnya.
Reporter : Wilfridus Setu Embu
Sumber : Merdeka.com
Advertisement